Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tak Izinkan Pedagang Pasar Tasik Berjualan di Bongkaran

Kompas.com - 11/04/2018, 17:49 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, lahan yang diklaim PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang semula ditempati pedagang Pasar Tasik masih berstatus tanah sengketa. Ada pihak lain yang juga membuat klaim sebagai pemilik lahan itu. 

Polisi tidak bisa membuka garis polisi yang dipasang di sana sebelum status tanah itu jelas.

"Kami nanti akan meluruskan dulu siapa yang berhak untuk menggunakan lahan itu," kata Argo di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018).

"Karena di situ masih sengketa, ya kami (beri) police line," tambahnya.

Menurut Argo, pihaknya telah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal penggunaan lahan tersebut. Namun, Argo menyebut Polda Metro Jaya masih berpegang pada status lahan yang belum jelas kepemilikannya itu.

Baca juga : Sandi: Lahan Ditutup, Lebih dari 500 Pedagang Pasar Tasik Penuhi Jalan

"Memang betul ya dari Pemprov DKI kemarin ada komunikasi kepada Polda Metro berkaitan dengan lahan yang menjadi sengketa. Prinsipnya Polda Metro Jaya, itu adalah tanah sengketa," kata Argo.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga UNo sebelumnya mengatakan, para pedagang Pasar Tasik Tanah Abang mulanya berjualan di lahan milik PT KAI. Namun, saat ini lahan tersebut menjadi obyek sengketa sehingga pihak kepolisian menutupnya.

Menurut Sandiaga, karena lahan ditutup polisi, para pedagang Pasar Tasik Tanah Abang pun berjualan di jalan.

Sandiaga meminta Polda Metro Jaya agar mengizinkan para pedagang Pasar Tasik tersebut kembali berjualan di lahan yang ditutup itu untuk sementara waktu. Dia mengaku telah menyiapkan tempat di Cideng Timur untuk menjadi tempat penampungan sementara para pedagang Pasar Tasik.

"Kami memohon kepada Polda Metro Jaya, khususnya kepada Kapolda dan ke Pak Direktur Reskrimum, untuk memberikan kesempatan kepada kami untuk tetap menggunakan lahan yang di bongkaran," kata Sandiaga di Balai Kota, Senin.

Baca juga : Sandiaga Minta Polisi Izinkan Pedagang Pasar Tasik Kembali Berjualan di Bongkaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com