Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan SPBU Pramuka Gugat Bina Marga DKI Terkait "Underpass" Matraman

Kompas.com - 12/04/2018, 15:45 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak SPBU 34-10402 di Jalan Pramuka, menggugat Dinas Bina Marga DKI, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Jaya Konstruksi, sebesar Rp 8 miliar akibat kerugian pembangunan underpass Matraman.

Kepala SPBU tersebut, Jamal, mengaku sejak awal pihaknya tidak mendapat sosialisasi mengenai pembangunan proyek tersebut.

"Saat awal pembangunan itu, tidak ada sosisalisasi dari ketiganya, termasuk Jaya Konstruksi. Kita baru dipanggil saat pembangunan sudah berjalan," kata Jamal, kepada Kompas.com di Jalan Pramuka, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2018).

Menurut Jamal, proses pemanggilan untuk sosialiasi pembangunan itu dilakukan setelah muncul protes dari warga yang terdampak. Jadi, bukan saat akan mulai pembangunan, tapi setelah berjalan, dan setelah ada protes.

Baca juga : Menengok SPBU Pramuka yang Merugi akibat Underpass Matraman...

"Itu pun dilakukan setelah ada protes. Kita pihak yang terkena dampak langsung pembangunan underpass itu, baru dipanggil sosialiasi oleh mereka" ujar Jamal.

Sosialiasi yang terlambat tersebut, menurut Jamal, memunculkan kekesalan bagi beberapa warga. Terutama pihak pengusaha yang kena dampak langsung pembangunan underpass Matraman.

"Pemanggilan itu setelah Lebaran 2017. Usai pemanggilan kita lakukan upaya mediasi sampai somasi, tapi tidak ditanggapi juga oleh ketiga instansi itu, makanya kami ajukan gugatan," ujar Jamal.

Baca juga : Bina Marga DKI Digugat SPBU Rp 8 Miliar karena Underpass Matraman

Jamal menuturkan, omzetnya jauh mengalami penurunan dibanding sebelum ada underpass. Bahkan, hingga underpaas mulai digunakan pun, omzetnya belum kembali ke titik normal.

"Yang tadi saya bilang, belum normal, jauhlah dibanding sebelumnya. Saya (omzet) sampai pernah drop sampai 70 persen dari biasanya," ujar dia.

Kompas TV Setelah sempat ditunda berulang kali karena sejumlah alasan akhirnya proyek Underpass Matraman resmi diuji coba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com