Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Kami Tak Akan Kabari kalau Mau Sidak Gedung, Tiba-tiba Pak Anies "Nongol"...

Kompas.com - 18/04/2018, 11:02 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga mengatakan, sidak tahap dua terkait pelanggaran pengelolaan dan penggunaan air di gedung belum dimulai.

Namun, kata dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tidak akan mengumumkan jika akan melakukan sidak.

"Kami tidak akan kabarin kalau mau sidak. Tiba-tiba Pak Anies nanti akan nongol di mana," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (18/4/2018).

Baca juga: Soal Pelanggaran di Gedung, Sandiaga Geleng-geleng dan Bilang Nakal

Setelah selesai merazia gedung-gedung di Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Pemprov DKI melanjutkan pemeriksaan. Kali ini, Pemprov DKI akan memeriksa gedung atau bangunan di kawasan industri Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Tepatnya di Kelurahan Cengkareng, Kalideres, Pulogadung, dan Cakung.

Pemprov DKI akan memeriksa penggunaan air tanah, sumur resapan, dan pengolahan limbah mereka. Sandiaga mengatakan, waktu pelaksanaannya bisa kapan saja.

Dia mengatakan, masih ada waktu bagi pemilik gedung memperbaiki pengolahan air di gedung mereka.

"Jadi, siap-siap saja kalau ada gedung yang tidak mematuhi, cepat-cepat upayakan langsung lakukan upaya untuk comply," ujar Sandiaga.

Baca juga: Anies Ancam Cabut Izin Operasional Gedung yang Membandel

Pemprov DKI Jakarta sudah mengumumkan nama-nama gedung yang melanggar di sepanjang Jalan Sudirman-Jalan MH Thamrin.

Mereka diberi waktu satu bulan untuk memenuhi kewajiban mereka. Jika tidak, sanksi yang mereka terima bisa sampai pada pencabutan izin operasinal dan sertifikat laik fungsi (SLF).

Sandiaga mengatakan, dirinya mengenal beberapa pemilik gedung yang melanggar itu. Dia sudah mengingatkan mereka untuk segera memperbaiki fasilitas di gedung.

"Ada beberapa gedung yang kebetulan saya kenal pemiliknya. Saya ingatkan ini diberikan waktu, mohon mereka melakukan upaya untuk mematuhi arahan dari pemprov sesuai dengan peraturan dan ketentuan," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com