Untuk omzet kotor, setiap hari Ariani bisa mendapatkan Rp 5 juta.
Berdiri delapan jam layani pelanggan
Setiap hari, Ariani dibantu anak dan suaminya berjualan. Banyaknya pembeli yang datang silih berganti membuat Ariani harus berdiri delapan jam untuk melayani pelanggan.
Hal itu membuatnya kelelahan. Setiap hari Ariani juga harus pulang larut malam di atas pukul 24.00.
"Kurang tidur, kecapekan, shalat Subuh rada kesiangan karena sampai rumah itu bisa pukul 02.00 ngerapiin dagangan. Memang badan pada sakit semua, he-he-he," ujar Ariani.
Ariani mengatakan, setiap hari antrean pembeli tetap ramai. Sangkin ramainya membuat kepadatan lalu lintas karena banyak sepeda motor yang parkir di ruas jalan.
Baca juga: Lebih Tinggi Kalori Gelato atau Es Krim?
Sejumlah pengendara yang melintas kerap melontarkan kekesalan mereka dengan berteriak mengarah ke lapak Ariani.
Ariani juga mengatakan kerap menemui warga yang memaksa tetap membeli es yang dijualnya. Padahal, es tersebut telah habis.
Suatu hari, salah satu warga memaksa Ariani agar membuatkan satu cup es untuk anaknya yang telah menunggu cukup lama.
"Sampai ada yang maksa-maksa, dia bilang, 'Tolong Bu buat anak saya udah lama nunggu.' Saya bilang habis. Nah, anak saya bilang, 'Pak, gelasnya saja sudah habis, gimana mau dijual.' Nah, Bapak ini bela-belain mondar-mandir cari tempat (wadah), terus dapat deh Aqua gelas entah dari mana lalu dikasih ke kami. Ya, kami kasih ajas seberapa bisa didapat," ujar Ariani.
Membuat sistem antrean
Ariani mengatakan, karena ramainya pembeli membuat sistem antrean harus diberlakukan. Ariani memberikan nomor antrean kepada setiap pembeli.
Namun, warga yang mendapat nomor antrean belakangan mengakalinya dengan menitipkan pembelian kepada pembeli yang memiliki antrean lebih awal. Itu kenapa ada pembeli yang bisa memesan es hingga 15 cup.
Baca juga: Minum Air Es Setelah Berolahraga, Baik atau Tidak?
"Dulu rusuh tuh ngantre-nya, jadi kami bikin nomor antrean. Tetapi, ya, kalau mereka sudah tahu dapat nomor (antrean) 90 nih, kan, kelamaan, jadi dia minta tolong nitip beli sama yang dapat antrean cepat. Makanya ada juga pembeli yang banyak banget belinya. tetapi, ada juga yang beli banyak memang untuk keluarganya," ujar Ariani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.