Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Bus Transjakarta Jadi Kanvas Lukisan Anak-anak Disabilitas...

Kompas.com - 20/04/2018, 11:44 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu unit bus transjakarta disulap menjadi kanvas untuk lukisan anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka bebas melukis apa saja di badan bus yang telah disiapkan.

Bus itu diparkir di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Tenda dipasang di atas bus tersebut agar anak-anak tidak kepanasan saat melukis.

Salah satu anak yang ikut melukis di bus adalah Shan Rafael. Anak berusia hampir 17 tahun yang kini duduk di bangku kelas 3 SMP. Shan melukis gambar sesosok perempuan dengan detil yang luar biasa rumit.

Tak jauh dari Shan, sang ibu yaitu Kristina Nany duduk di atas alas spanduk berwarna putih. Kristina bercerita Shan memang suka menggambar sesuatu yang detail.

Baca juga : Kirim Surat ke Presiden Jokowi, Anak Penyandang Disabilitas Ini Dapat Kaki Palsu

"Awalnya dia senang gambar eskalator, dia sampai bisa gambar di tisu tanpa sobek. Pas gurunya lihat dia suka gambar detail gitu, akhirnya diarahkan gambar seperti ini," ujar Kristina.

Lukisan yang dibuat Shan melibatkan ornamen-ornamen rumit. Kata Kristina, Shan bisa sangat telaten melukis satu per satu detil lukisan itu. Dia juga bercerita awal mula Shan mulai menunjukan bakat melukis.

Salah satu hasil lukisan anak berkebutuhan khusus di badan bus transjakarta, Jumat (20/4/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Salah satu hasil lukisan anak berkebutuhan khusus di badan bus transjakarta, Jumat (20/4/2018).

Sejak kecil, Kris memang memasukan Shan ke berbagai macam les dari les musik hingga les lukis. Ternyata Shan lebih suka menggambar daripada musik. Setelah itu Kris berusaha memberikan guru terbaik bagi Shan.

"Aku mau biarin dia explore apa yang dia suka. Saya usahain kasih guru terbaik buat dia. Kalau ada acara yang bisa dia ikutin ya kita ikutin. Who knows, siapa tahu ke depan dia bisa mandiri," ujar Kris.

Kegiatan melukis bus transjakarta dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kartini. Pesannya adalah mengingat sosok ibu yang merupakan orang tangguh di balik perkembangan seorang anak.

Baca juga : Warna-warni Binatang Lucu di Bus Transjakarta Rute Ragunan dan Ancol

Di kaca bus transjakarta, tertulis lukisan kata yang berbunyi "Ibuku Perempuan Tangguh" karya Shan. Bagi Kristina, Shan justru menjadi sosok guru bagi dia. Sejak kecil Shan harus diajarkan atu per satu mulai dari hal terkecil.

"Semua harus terus diajari termasuk ke hal-hal kecil. Sebenarnya dia guru saya juga, dalam bidang kesabaran," ujar Kris.

Siang ini, bus tersebut belum sepenuhnya dilukis. Ada 10 anak berkebutuhan khusus yang diajak melukis bus transjakarta.

Mereka melukis sesuka hati, ada yang menggambar bunga-bunga dan juga ibu yang menggendong anaknya. Rencananya, siang nanti Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan menyapa anak-anak itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com