JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati melarang kegiatan pembagian sembako dan makanan gratis di kawasan Monumen Nasional, akhir pekan ini.
Kabar mengenai hal ini viral di media sosial.
"Kalau sembako saya enggak setuju, itu bisa menimbulkan masalah kalau enggak tahu jumlah orangnya. Apalagi dibuka bebas begitu," ujar Tinia ketika dihubungi, Kamis (26/4/2018).
Baca juga: Menkumham Buka Pameran Hari Kekayaan Intelektual Sedunia di Monas
Awal masalahnya dari kegiatan bertajuk 'Untukmu Indonesia' yang akan digelar di Monas, Sabtu (28/4/2018).
Dalam informasi yang beredar di media sosial, panitia acara tersebut menggelar lomba tarian massal hingga karnaval budaya.
Selain itu, ada juga pembagian kupon sembako dan makanan gratis.
Baca juga: Didampingi Anies, Jokowi Pimpin Apel Bersama Wanita TNI dan Polwan di Monas
Tinia mengatakan, panitia acara tersebut memang meminta izin menggunakan Monas.
Izin yang diajukan adalah kegiatan kebudayaan dan memecahkan rekor MURI.
Pemprov DKI pun memberikan izin kepada panitia.
Tinia tidak tahu ternyata kegiatan kebudayaan itu digelar sekaligus untuk kegiatan keagamaan.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Polisi di Daerah Diperintahkan Tingkatkan Patroli
Ia juga baru tahu ada rencana pembagian sembako dan kupon juga sudah disebarkan.
Dia menilai pembagian sembako ini bisa membuat kawasan Monas tidak kondusif.
Pasalnya, sembako dibagikan bebas untuk semua orang tanpa membedakan kemampuan ekonomi mereka.
Baca juga: Hari Peduli Autisme Sedunia, Cahaya Monas Berwarna Biru Selama April
"(Sembako gratis dibagikan ke warga) se-Jabodetabek, tanpa menunjukkan KTP pula. Kalau sampai orang berbondong-bondong ke Monas lalu barangnya enggak ada ngamuk, kan," katanya.
Pihaknya telah memperingatkan panitia.
Warga yang sudah terlanjur mendapat kupon tetap harus dibagikan sembakonya. Namun, dia meminta panitia tidak menyebar informasi itu lagi.
Baca juga: Soal Perayaan Paskah di Monas, GBI Beda Pendapat dengan Gereja Lain
Apalagi, ada informasi bahwa warga yang datang ke Monas bisa menggunakan transportasi gratis.
"Izin tetap jalan cuma saya sudah menyarankan tidak bagi-bagi makanan gratis. Dia juga bilang transportasi gratis, apa enggak ngamuk sopir bus sama mikrolet?" ujar Tinia.
Kompas.com masih berupaya mengonfirmasi ke pihak panitia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.