Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Gerakan Lari ke Kantor Terlalu Heroik

Kompas.com - 28/04/2018, 13:23 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kembali mengungkapkan penyesalannya menginsiasi gerakan lari ke kantor. Kali ini, ia menyampaikannya di Jakarta's Public Health Meeting 2018 di UHAMKA, Jakarta Selatan, Sabtu (28/4/2018).

"Saya tadinya ada inisiatif yang selalu saya sampaikan, yaitu run to work, berlari ke kantor. Tapi rupanya itu terlalu heroik," kata Sandiaga dalam sambutannya.

Alasannya, kata Sandiaga, karena tak ada trotoar dari rumahnya menuju Balai Kota.

Ia mengatakan, saat ini Pemprov DKI baru akan membangun trotoar. Karena sulit berlari, Sandiaga pun mengubahnya jadi bike friday atau bersepeda.

"Saya modify sedikit," kata Sandiaga.

(Baca juga: Sandiaga: 44,2 Persen Penduduk Jakarta Kurang Gerak)

Saat masih berkampanye, Sandiaga berikhtiar jika terpilih akan berlari setiap hari ke Balai Kota dari rumahnya di Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan.

Namun setelah enam bulan menjabat, Sandiaga mengaku menyesali inisiasinya memulai gerakan berlari ke kantor.

"Saya memulai gerakan baru, berlari ke kantor, dan saya menyesalinya karena tidak ada tempat untuk lari," kata di hadapan para pengusaha di Asian Venture Capital Journal (AVCJ) Private Equity and Venture Forum 2018 di Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).

(Baca: Sandiaga: Saya Mulai Gerakan Berlari ke Kantor dan Saya Menyesalinya...)

Sandiaga mengakui buruknya akses pejalan kaki di Jakarta. Padahal, Jakarta ditargetkan bakal jadi salah satu pusat perekonomian terbesar di dunia

"Jakarta akan jadi ekonomi terbesar, tetapi kita punya trotoar seperti ini, ini seperti Jurassic Park," ujar Sandiaga sambil tertawa.

Ia memastikan saat perhelatan Asian Games, trotoar di jantung Ibu Kota, yakni Sudirman-Thamrin, bakal layak dan baik.

Kompas TV Penataan Kota Tua akan mengadopsi penataan kawasan Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com