JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kembali mengungkapkan penyesalannya menginsiasi gerakan lari ke kantor. Kali ini, ia menyampaikannya di Jakarta's Public Health Meeting 2018 di UHAMKA, Jakarta Selatan, Sabtu (28/4/2018).
"Saya tadinya ada inisiatif yang selalu saya sampaikan, yaitu run to work, berlari ke kantor. Tapi rupanya itu terlalu heroik," kata Sandiaga dalam sambutannya.
Alasannya, kata Sandiaga, karena tak ada trotoar dari rumahnya menuju Balai Kota.
Ia mengatakan, saat ini Pemprov DKI baru akan membangun trotoar. Karena sulit berlari, Sandiaga pun mengubahnya jadi bike friday atau bersepeda.
"Saya modify sedikit," kata Sandiaga.
(Baca juga: Sandiaga: 44,2 Persen Penduduk Jakarta Kurang Gerak)
Saat masih berkampanye, Sandiaga berikhtiar jika terpilih akan berlari setiap hari ke Balai Kota dari rumahnya di Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan.
Namun setelah enam bulan menjabat, Sandiaga mengaku menyesali inisiasinya memulai gerakan berlari ke kantor.
"Saya memulai gerakan baru, berlari ke kantor, dan saya menyesalinya karena tidak ada tempat untuk lari," kata di hadapan para pengusaha di Asian Venture Capital Journal (AVCJ) Private Equity and Venture Forum 2018 di Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).
(Baca: Sandiaga: Saya Mulai Gerakan Berlari ke Kantor dan Saya Menyesalinya...)
Sandiaga mengakui buruknya akses pejalan kaki di Jakarta. Padahal, Jakarta ditargetkan bakal jadi salah satu pusat perekonomian terbesar di dunia
"Jakarta akan jadi ekonomi terbesar, tetapi kita punya trotoar seperti ini, ini seperti Jurassic Park," ujar Sandiaga sambil tertawa.
Ia memastikan saat perhelatan Asian Games, trotoar di jantung Ibu Kota, yakni Sudirman-Thamrin, bakal layak dan baik.