Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Taman Kota Ditawari Hunian Tipe 36 di Rusun Rawa Buaya

Kompas.com - 02/05/2018, 16:56 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Tambora Sarjoko mengatakan, warga Taman Kota korban kebakaran akan mendapatkan hunian tipe 36, di Rusun Rawa Buaya, Jakara Barat.

"Ada 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, ruang jemuran. Kalau listrik 900 watt, fasilitas air dari Palyja dan gas sudah ada instalasi dari PGN, tapi belum aktif," kata Sarjoko, Rabu (2/5/2018).

Namun, pihaknya belum menentukan tarif sewa per unit yang mesti dibayarkan warga. Untuk menempati rusun tersebut, warga sementara ini hanya disyaratkan memiliki KTP DKI Jakarta saja.

Baca juga : Korban Kebakaran Taman Kota: Siapa yang Mau Dipindah ke Rusun? Enggak Ada...

"Sementara mereka masuk dulu memenuhi persyaratan dan proses lanjut administrasi, kalau soal pembebasan (tarif), belum ada," ujar Sarjoko.

Saat ini, sudah ada 13 KK yang bersedia dipindah ke Rusun Rawa Buaya. Tapi, baru satu KK yang tinggal di sana.

Warga tidak tertarik

Sementara itu, Warga Taman Kota yang jadi korban kebakaran, menolak untuk direlokasi ke Rusun Rawa Buaya.

Baca juga : Ketua RT Sebut 13 KK Korban Kebakaran Taman Kota Dipaksa Setuju Pindah ke Rusun

"Mau gratis setahun juga enggak tertarik. Namanya gratisnya kan sementara. Iya kalau kita bisa ngelanjutin bayar. Kalau enggak, yang ada diusir, pindah sana pindah sini. Kayak kucing saja," kata seorang wanita warga setempat, kepada Kompas.com, Rabu.

Ibu dua anak yang tinggal dekat Musala Nurul Jannah tersebut mengatakan, dirinya sudah 14 tahun tinggal di sana bersama keluarganya. Ia memiliki rumah pribadi, bukan mengontrak dengan orang lain.

Baca juga : Tolak Direlokasi, Korban Kebakaran Taman Kota Demo di Balai Kota

Dia mengatakan, sudah cocok dengan suasana bertetangga di kawasan tersebut. Ia tidak yakin jika dipindah ke rusun, akan mendapat pengalaman serupa.

Sebab, dalam pembagian unit rusun setiap KK harus menjalani pengundian untuk mendapatkan kunci.

"Tetangga di sini sudah kayak saudara semua. Kalau di rusun kan kocokan kuncinya. Iya kalau tetangganya nemunya yang enggak kayak di sini," katanya.

Wanita asal Ngawi, Jawa Timur, tersebut saat ini tengah membangun kembali rumahnya di atas lahan bekas kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com