Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Tarif Sewa untuk Korban Kebakaran Taman Kota di Rusun Rawa Buaya

Kompas.com - 05/05/2018, 20:55 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Tambora, Sarjoko mengatakan,  belum ada penentuan tarif sewa untuk para korban kebakaran Taman Kota yang menempati Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Sementara ini belum ada berbicara soal tarif karena belum ada aturannya. Kami inginnya supaya mereka menempati rusun dulu, pindah dulu dari lokasi kebakaran," kata Sarjoko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/5/2018).

Ia mendata sebanyak 13 dari 132 KK yang terdaftar telah bersedia untuk pindah.

Mereka tidak melewati sistem undian kunci unit seperti yang dilakukan pada warga relokasi.

Baca juga : DPRD DKI: Warga Kampung Akuarium Dibuatkan Shelter, Kenapa Korban Kebakaran Taman Kota Tidak?

"Untuk korban kebakaran disediakan tower A dan B. Lantai 4 dan 5 kita prioritaskan untuk lansia. Dari 13 KK itu rata-rata memilih lantai 6," terangnya.

Sarjoko menambahkan belum ada juga aturan pembebasan biaya sewa yang biasa diterima korban relokasi.

Dengan bermodal KTP DKI Jakarta, para korban kebakaran bisa mendapatkan hunian unit rusun tipe 36. Hunian tersebut terdiri atas dua kamar tidur, satu ruang tamu, dan tempat jemuran.

"Kalau pun dibebaskan beberapa bulan belum tahu," tambahnya.

Baca juga : Korban Kebakaran Taman Kota: Siapa yang Mau Dipindah ke Rusun? Enggak Ada...

Saat ini baru 1 KK yang menempati rusun Rawa Buaya dari total 385 unit kosong. Keluarga tersebut menempati tower A lantai 9.

"Kami sudah menyediakan unit hunian, fasilitas air dan listrik untuk mereka," katanya.

Sosialisasi penempatan Rusun Rawa Buaya untuk para korban Taman Kota telah disampaikan sebelumnya. Melalui kerjasama dengan Lurah Kembangan Utara dan Camat Kembangan serta UPRS menghasilkan 13 KK yang bersedia.

"Setelah melihat kondisi fasilitas di sini bagaimana. Mereka mengisi formulir permohonan (mengisi unit). Bisa langsung memilih (unit yang diinginkan)," katanya.

Kebakaran Taman Kota terjadi pada Kamis, 29 Maret 2018 dengan menghanguskan ratusan rumah.

Saat ini masih ada warga yang menetap di atas tanah bekas kebakaran dengan bangunan dan atap seadanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com