Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGI dan KWI Sampaikan 6 Hal Merespons Pemboman Gereja di Surabaya

Kompas.com - 13/05/2018, 13:33 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Chrisye Gosal menyampaikan enam sikap PGI dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), merespons peristiwa pemboman tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Pertama, Chrisye menyatakan, tindakan kekerasan, dengan alasan apapun, tidak akan pernah mampu menyelesaikan masalah. Kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan dan pada akhirnya menuju kehancuran.

"Lihatlah Siria sekarang ini yang luluh lantak oleh kekerasan demi kekerasan," ucap Chrisye, di dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Minggu.

Baca juga: Pasca-Ledakan Bom di Surabaya, 3 Kompi Polisi Sisir Gereja Se-Bandung

Kedua, lanjut Chrisye, sesungguhnya tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Agama apapun mengajarkan kemanusiaan, damai, dan cinta kasih.

Kesesatan berpikirlah yang membawa penganut agama melakukan kekerasan dan tindak terorisme.

Ketiga, para pemimpin agama perlu lebih serius mewaspadai munculnya para pendukung kekerasan dan tindak terorisme ini, dengan berbalutkan penginjil atau pendakwah lewat kotbah maupun pernyataannya.

Baca juga: Korban Tewas Bom Surabaya Jadi 10 Orang dan 41 Lainnya Terluka

 

Program deradikalisasi BNPT menurut dia akan sia-sia jika masyarakat justru memberi panggung kepada pemimpin agama yang menyebarkan paham radikalisme dan kekerasan, lewat misi dan dakwahnya.

"Oleh karena itu, kami menghimbau para pemimpin agama dan masyrakat, untuk tidak memberi angin dan simpati kepada pelaku kekerasan dan terorisme apapun motifnya," ucap Chrisye.

Keempat, pihaknya menghimbau masyarakat menghentikan penyebaran foto dan video karena ini justru tujuan teroris, yakni menebarkan rasa takut di tengah masyarakat. Pihaknya menghimbau masyarakat untuk menebarkan kasih dan rasa damai melalui ragam media.

Kelima, pihaknya menghimbau seluruh elit politik dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. 

Baca juga: Wali Kota Surakarta Prihatin dan Doakan Korban Bom Gereja di Surabaya

Semua pihak diminta tidak menggunakan peristiwa kekerasan dan tindak terorisme ini untuk menangguk kepentingan politik dan sesaat, karena harga yang sedang dipertaruhkan adalah masa depan bangsa.

Keenam, PGI dan KWI meminta semua pihak tidak perlu takut menghadapi ancaman terorisme ini, dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada negara. PGI dan KWI mendukung sepenuhnya tindakan negara dalam memberantas semua perilaku kekerasan dan aksi-aksi terorisme di Tanah Air.

Dalam konferensi pers tersebut hadir juga hadir Romo Agus Ulahayanan sebagai Sekretaris Eksekutif Hubungan Agama dan Kepercayaan KWI, Pendeta Gomar Gultom sebagai Sekretaris Umum PGI dan Jerry Sumampoy, Kepala Humas PGI.

Sebelumnya, ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya. Yaitu, Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Jumlah korban tewas sampai pukul 12.30 WIB tadi sudah 10 orang, sementara 41 lainnya disebut mengalami luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com