Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Langkah Panitia dan Pemprov DKI untuk Keamanan Asian Games

Kompas.com - 14/05/2018, 08:47 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurang lebih 100 hari lagi, atau tepatnya tanggal 18 Agustus hingga 2 September mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.

Pesta olahraga di Asia ini akan digelar di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang. Tak kurang dari 41 cabang olahraga akan dipertandingkan dalam ajang ini.

Sebagai Ibu Kota Negara, Kota Jakarta pun segera membenahi dirinya agar dapat menjadi tuan rumah yang baik, salah satunya dengan menyiapkan insfrastruktur, sehingga dapat dimanfaatkan oleh para atlet dari negara-negara di Benua Asia ini.

Tak hanya infrastruktur, masalah keamanan juga menjadi perhatian tuan rumah maupun pihak panitia acara. Apalagi, munculnya sejumlah aksi teror yang belakangan terjadi.

Sebut saja kerusuhan narapidana teroris (napiter) di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, yang menewaskan lima orang polisi dan seorang napi. Kejadian itu disusul peristiwa penikaman anggota Brimob dan berlanjut ke penangkapan dua wanita bercadar, yang diduga akan melakukan hal yang sama.

Baca juga: Kapolri: Kerusuhan di Mako Brimob Picu Serangan Bom Surabaya

Hanya berselang beberapa hari setelah kejadian di Mako Brimob, pada Minggu (13/5/2018) pagi bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.

Kejadian itu meningkatkan kewaspadaan di sejumlah daerah di Indonesia hingga menaikkan status keamanannya menjadi siaga 1, termasuk Jakarta.

Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (Inasgoc) yang juga Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI) Erick Thohir, tak dapat memungkiri jika kejadian ini menjadi perhatian penting.

Ia menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk membahas pengamanan ajang Asian Games yang tak lama lagi akan digelar itu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, ajang ini sangat penting bagi Jakarta dan Indonesia.

"Ini mungkin adalah Asian Games pertama dan terakhir saya menjabat sebagai Wakil Gubernur. Ajang ini ada setiap 60 tahun sekali. Oleh sebab itu ini sangat penting buat kami dan kita semua," ujar Sandi di gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Minggu (13/5/2018).

Berikut upaya yang dilakukan panitia dan Pemprov DKI untuk mengamankan Asian Games 2018:

1. Penambahan ribuan CCTV

Sandiaga Uno menyebut, dalam waktu 100 hari jelang laga Asian Games 2018, pihaknya menargetkan pemasangan 6.000 CCTV di sejumlah titik di Jakarta.

Baca juga: 100 Hari Jelang Asian Games 2018, DKI Kebut Pemasangan 6.000 CCTV

"Kita punya 6.000 (CCTV) sekarang. Kami akan tingkatkan menjadi 12.000 dalam jangka waktu cepat ini menuju Asian Games," ujar Sandiaga, di FX Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu.

Ia mengatakan, anggaran untuk pengadaan CCTV ini tak hanya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Sandi menyebut ada sejumlah pihak swasta yang akan membantu pengadaan CCTV.

Menurut dia, pengoperasian CCTV ini akan melibatkan pihak kepolisian. Ia mengatakan, CCTV yang akan dipasang merupakan jenis face recognition.

Selain memudahkan pelacakan pelaku kejahatan, Sandiaga mengatakan, face recognition juga berguna mencegah terorisme. Kamera CCTV dengan face recognition ini bakal ditempatkan di venue-venue Asian Games.

Jika berhasil, penempatan kamera akan diperluas ke titik-titik strategis Jakarta, untuk mencegah kejahatan di kemudian hari.

Untuk mewujudkan ini, Sandiaga menyebut, Jakarta Smart City bisa bekerja sama dengan perusahaan teknologi asal Jepang, NEC.

2. Desk intelejen

Erick Thohir mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi aksi teror saat Asian Games 2018 digelar.

"Kemarin kami sudah koordinasi dengan badan antiteror, Pak Suhardi Alius (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), di mana kami akan buat desk khusus desk intelijen, supaya bersinergi dengan hal-hal lainnya," ujar dia, di gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Minggu.

Baca juga: Cegah Aksi Teror Saat Asian Games 2018, Panitia Bentuk Desk Intelijen

Ia mengatakan, pihaknya sangat percaya dan telah menjalin kerjasama yang baik dengan TNI dan Polri untuk mengamankan Asian Games.

Ketua komite penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir.KOMPAS.com/ MOH NADLIR Ketua komite penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir.

3. Peningkatan keamanan "cyber"

Erick mengatakan, panitia Asian Games telah melakukan keamanan dalam sistem cyber salah satunya dengan Main Operation Center (MOC).

"Untuk cyber sendiri, contoh, kami panitia sudah membuat cyber protection, MOC dan macam-macam. Alhamdulilah kemarin dipimpin langsung Pak Wapres (Jusuf Kalla) , duduk dengan Menkominfo (Rudiantara), bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi (Negara). Kami mensinergikan supaya nanti meminimalkan hal-hal yang akan terjadi di sistem cyber ini," kata dia.

Erick melanjutkan, melalu sistem keamanan fisik dan cyber ini, ia berharap kejadian-kejadian penghambat Asian Games dapat diantisipasi.

4. Memperketat sistem "ticketing"

Tak hanya itu, panitia Asian Games pun akan memperketat sistem ticketing dan melakukan pengawasan ekstra untuk setiap warga yang ingin masuk ke arena diselenggarakannya Asian Games.

Baca juga: Jakarta Diminta Bebaskan Pajak Tiket Asian Games

Ia mengatakan, tidak akan ada yang masuk ke venue tanpa akreditasi. Tidak ada orang juga yang bisa membeli tiket tanpa mendaftar detail alamat, nomor telepon, dan lain-lain.

"Contoh saja kita belajar dari pembukaan musim dingin di Pyongyang (Korea Utara) waktu itu yang olimpiade. Itu sempat delay 1 jam ketika sistem ticketing-nya di-hack. Itu yang kami sekarang mencoba melihat hal-hal itu," ujar dia.

5. Pengawalan tamu

Erick Thohir memastikan pengawalan yang ketat untuk para tamu saat Asian Games digelar.

"Dalam perjalanan-perjalanan untuk tamu VIP, atlet semua, kami sudah sepakat dengan Polri bahwa di setiap bus ada satu pihak keamanan yang masuk, lalu didampingi juga iringan proteksi dari kepolisian," ujar Erick.

Baca juga: Panitia Beri Pengawalan Ketat untuk Para Tamu Asian Games 2018

Ia mengatakan, pengawalan ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman para tamu setelah sejumlah aksi teror terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.

Ia berharap, dengan berbagai langkah yang ia usahakan bersama sejumlah pihak, dapat meminimalisir kendala-kendala teknis saat Asian Games 2018 digelar.

Kompas TV Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com