Salin Artikel

5 Langkah Panitia dan Pemprov DKI untuk Keamanan Asian Games

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurang lebih 100 hari lagi, atau tepatnya tanggal 18 Agustus hingga 2 September mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.

Pesta olahraga di Asia ini akan digelar di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang. Tak kurang dari 41 cabang olahraga akan dipertandingkan dalam ajang ini.

Sebagai Ibu Kota Negara, Kota Jakarta pun segera membenahi dirinya agar dapat menjadi tuan rumah yang baik, salah satunya dengan menyiapkan insfrastruktur, sehingga dapat dimanfaatkan oleh para atlet dari negara-negara di Benua Asia ini.

Tak hanya infrastruktur, masalah keamanan juga menjadi perhatian tuan rumah maupun pihak panitia acara. Apalagi, munculnya sejumlah aksi teror yang belakangan terjadi.

Sebut saja kerusuhan narapidana teroris (napiter) di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, yang menewaskan lima orang polisi dan seorang napi. Kejadian itu disusul peristiwa penikaman anggota Brimob dan berlanjut ke penangkapan dua wanita bercadar, yang diduga akan melakukan hal yang sama.

Hanya berselang beberapa hari setelah kejadian di Mako Brimob, pada Minggu (13/5/2018) pagi bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.

Kejadian itu meningkatkan kewaspadaan di sejumlah daerah di Indonesia hingga menaikkan status keamanannya menjadi siaga 1, termasuk Jakarta.

Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (Inasgoc) yang juga Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI) Erick Thohir, tak dapat memungkiri jika kejadian ini menjadi perhatian penting.

Ia menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk membahas pengamanan ajang Asian Games yang tak lama lagi akan digelar itu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, ajang ini sangat penting bagi Jakarta dan Indonesia.

"Ini mungkin adalah Asian Games pertama dan terakhir saya menjabat sebagai Wakil Gubernur. Ajang ini ada setiap 60 tahun sekali. Oleh sebab itu ini sangat penting buat kami dan kita semua," ujar Sandi di gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Minggu (13/5/2018).

Berikut upaya yang dilakukan panitia dan Pemprov DKI untuk mengamankan Asian Games 2018:

1. Penambahan ribuan CCTV

Sandiaga Uno menyebut, dalam waktu 100 hari jelang laga Asian Games 2018, pihaknya menargetkan pemasangan 6.000 CCTV di sejumlah titik di Jakarta.

"Kita punya 6.000 (CCTV) sekarang. Kami akan tingkatkan menjadi 12.000 dalam jangka waktu cepat ini menuju Asian Games," ujar Sandiaga, di FX Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu.

Ia mengatakan, anggaran untuk pengadaan CCTV ini tak hanya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Sandi menyebut ada sejumlah pihak swasta yang akan membantu pengadaan CCTV.

Menurut dia, pengoperasian CCTV ini akan melibatkan pihak kepolisian. Ia mengatakan, CCTV yang akan dipasang merupakan jenis face recognition.

Selain memudahkan pelacakan pelaku kejahatan, Sandiaga mengatakan, face recognition juga berguna mencegah terorisme. Kamera CCTV dengan face recognition ini bakal ditempatkan di venue-venue Asian Games.

Jika berhasil, penempatan kamera akan diperluas ke titik-titik strategis Jakarta, untuk mencegah kejahatan di kemudian hari.

Untuk mewujudkan ini, Sandiaga menyebut, Jakarta Smart City bisa bekerja sama dengan perusahaan teknologi asal Jepang, NEC.

2. Desk intelejen

Erick Thohir mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi aksi teror saat Asian Games 2018 digelar.

"Kemarin kami sudah koordinasi dengan badan antiteror, Pak Suhardi Alius (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), di mana kami akan buat desk khusus desk intelijen, supaya bersinergi dengan hal-hal lainnya," ujar dia, di gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Minggu.

Ia mengatakan, pihaknya sangat percaya dan telah menjalin kerjasama yang baik dengan TNI dan Polri untuk mengamankan Asian Games.

3. Peningkatan keamanan "cyber"

Erick mengatakan, panitia Asian Games telah melakukan keamanan dalam sistem cyber salah satunya dengan Main Operation Center (MOC).

"Untuk cyber sendiri, contoh, kami panitia sudah membuat cyber protection, MOC dan macam-macam. Alhamdulilah kemarin dipimpin langsung Pak Wapres (Jusuf Kalla) , duduk dengan Menkominfo (Rudiantara), bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi (Negara). Kami mensinergikan supaya nanti meminimalkan hal-hal yang akan terjadi di sistem cyber ini," kata dia.

Erick melanjutkan, melalu sistem keamanan fisik dan cyber ini, ia berharap kejadian-kejadian penghambat Asian Games dapat diantisipasi.

4. Memperketat sistem "ticketing"

Tak hanya itu, panitia Asian Games pun akan memperketat sistem ticketing dan melakukan pengawasan ekstra untuk setiap warga yang ingin masuk ke arena diselenggarakannya Asian Games.

Ia mengatakan, tidak akan ada yang masuk ke venue tanpa akreditasi. Tidak ada orang juga yang bisa membeli tiket tanpa mendaftar detail alamat, nomor telepon, dan lain-lain.

"Contoh saja kita belajar dari pembukaan musim dingin di Pyongyang (Korea Utara) waktu itu yang olimpiade. Itu sempat delay 1 jam ketika sistem ticketing-nya di-hack. Itu yang kami sekarang mencoba melihat hal-hal itu," ujar dia.

5. Pengawalan tamu

Erick Thohir memastikan pengawalan yang ketat untuk para tamu saat Asian Games digelar.

"Dalam perjalanan-perjalanan untuk tamu VIP, atlet semua, kami sudah sepakat dengan Polri bahwa di setiap bus ada satu pihak keamanan yang masuk, lalu didampingi juga iringan proteksi dari kepolisian," ujar Erick.

Ia mengatakan, pengawalan ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman para tamu setelah sejumlah aksi teror terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.

Ia berharap, dengan berbagai langkah yang ia usahakan bersama sejumlah pihak, dapat meminimalisir kendala-kendala teknis saat Asian Games 2018 digelar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/14/08470751/5-langkah-panitia-dan-pemprov-dki-untuk-keamanan-asian-games

Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke