Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Pascabom Surabaya, Penjagaan di Stasiun Gambir Diperketat

Kompas.com - 15/05/2018, 14:01 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI memperketat penjagaan di pintu masuk Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018), pasca-bom yang terjadi di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Berdasarkan pantauan Kompas.com , seorang anggota polisi bersama dua personel pengamanan internal Stasiun Gambir berjaga di pintu masuk Stasiun Gambir 2.

Para petugas mengecek satu per satu kendaraan roda empat yang hendak masuk ke Stasiun Gambir.

Baca juga: Jakarta Siaga 1, Penjagaan di Stasiun Jakarta Diperketat

Selain memeriksan sekeliling bagian bawah mobil menggunakan kaca, petugas meminta pengemudi membuka bagasi mobil.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi barang bawaan yang mengancam keselamatan. Meski satu per satu kendaraan diperiksa, tak tampak kepadatan kendaraan di pintu masuk tersebut.

Hal serupa juga dilakukan di pintu Gambir 1. Namun, pengetatan pengawasan tak terlihat bagi pengendara sepeda motor.

Dari pantauan, sejumlah pengunjung stasiun yang menggunakan sepeda motor tampak leluasa masuk ke area parkir.

Di area dalam Stasiun Gambir, sejumlah petugas pengamanan internal juga tampak berjaga.

Petugas tampak memeriksa barang bawaan penumpang yang hendak masuk ke area keberangkatan menggunakan detektor logam.

Seorang petugas pengamanan Stasiun Gambir mengatakan, pengetatan penjagaan dilakukan pascateror di Surabaya.

Hal itu, kata petugas, dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Selain saat masuk ke area stasiun, penjagaan dan pemeriksaan dilakukan saat penumpang hendak masuk ke ruang keberangkatan.

Namun, pemeriksaan hanya sebatas menggunakan pendeteksi metal.

"Iya sudah sejak bom kemarin, ini supaya antisipasi saja. Kan pakai metal detektor, tapi diperiksa saja apa ada benda logam yang dibawa ke kereta," ujar petugas yang enggan disebutkan namanya itu.

PT KAI memperketat penjagaan di pintu masuk Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018). Hal itu dilakukan pasca aksi teror yang terjadi di Surabaya, Minggu (13/5/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA PT KAI memperketat penjagaan di pintu masuk Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018). Hal itu dilakukan pasca aksi teror yang terjadi di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta meningkatkan pengamanan di wilayah Jakarta, khususnya Stasiun Gambir dan Pasar Senen.

Hal ini dilakukan untuk mewaspadai gangguan keamanan pascateror bom di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Antisipasi yang dilakukan antara lain menambah jumlah personel pengamanan yang sebelumnya hanya 25 personel perhari di Stasiun Gambir dan Pasar Senen, menjadi 30 personel.

Baca juga: 1 Jam Geledah Rumah Pelaku Bom Polrestabes Surabaya, Polisi Bawa Sekoper Barang

Selain itu, disiapkan pemeriksaan dengan kaca untuk kendaraan roda empat yang akan masuk ke stasiun.

Proses pemeriksaan boarding pass juga menjadi lebih ketat yang dilengkapi alat pendeteksi logam portabel. Pasca teror Surabaya, Jakarta ditetapkan Siaga 1.

"Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen menjadi fokus pengawasan utama di mana dua stasiun ini merupakan awal pemberangkatan dan kedatangan kereta api jarak menengah dan jarak jauh," ujar Executive Vice President Daerah Operasi 1 Jakarta, Dadan Rudiansyah, melalui keterangan tertulis, Senin (14/5/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com