Preman-preman itu dikerahkan untuk menguasai tanah. Padahal, selama ini, tanah dimanfaatkan warga setempat untuk berbagai hal.
Baca juga: Dana Pihak Ketiga Bertambah, Aset Bank DKI Capai Rp 51,22 Triliun
Karena tak ingin ada bentrokan antara warga dengan preman, Husin pun turun tangan.
"Saya dihimpit 300 orang preman dan 2.000 warga yang mau mempertahankan lahan," ujar Husin.
Husin mengaku tidak takut menghadapi intimidasi.
Ia mengatakan, ini sudah kewajibannya sebagai pimpinan wilayah untuk menjaga aset DKI.
Baca juga: Sandiaga: Karena Teledor, Banyak Aset DKI Dipermasalahkan secara Hukum
Soal penghargaan dan pujian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Husin mengaku tidak menyangka sama sekali.
Ia memang sempat dipanggil dua pekan lalu untuk membicarakan gugatan hukum ini. Namun, tidak menyangka akan diberi penghargaan.
Husin berjanji akan terus berusaha menyelamatkan aset DKI.
Baca juga: Kampung Akuarium Aset DKI, Mungkinkah Dibangun Rumah untuk Warga?
"Rupanya di tingkat provinsi ngintip pekerjaan kami juga di sana. Memberikan penilaian tersembunyi yang kami sendiri juga enggak tahu, kan, saya juga kerja itu bukan karena untuk mendapatkan penghargaan, kan, saya enggak tahu itu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.