JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat terjadi kesalahpahaman terkait kegiatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pagi ini, Kamis (17/5/2018).
Sandiaga dijadwalkan menghadiri acara peresmian aplikasi parkir online di Taman Ayodya, Jalan Lamandau III, Kebayoran Baru.
Awalnya, Fahira Idris, Ketua Umum Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) menghubungi Sandiaga terkait aplikasi parkir online bernama JUKIR ini.
Sebab, aplikasi ini juga bekerja sama dengan komunitas bernama Bung Japar yang merupakan singkatan Gabungan Aplikasi Jasa Pelayanan Parkir. Meski namanya mirip, dua kelompok ini jelas berbeda.
"(Akhirnya) sudah diganti namanya dari Bung Japar menjadi Lapako atau Layanan Parkir Online," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis.
Baca juga: Sandiaga: Jakarta, Kota dengan Indeks Kualitas Udara Terburuk di Dunia
Setelah perubahan nama itu, Sandiaga mengatakan atribut dalam acara peresmian di Taman Ayodya juga sudah diganti. Logo Bung Japar sudah ditutup dan diganti dengan nama baru yaitu Lapako.
Pagi harinya, Sandiaga ingin menuju ke sana. Namun, tiba-tiba mobilnya tidak menuju ke arah Taman Ayodya.
"Tiba-tiba diarahin ke Balai Kota karena dibatalin. Saya bilang kenapa dibatalkan? Terus saya lakukan koordinasi telepon, saya putusin balik ke lokasi (ke Taman Ayodya)," ujar Sandiaga.
Sandiaga pun merasa bersyukur karena telah ngotot untuk tetap mendatangi Taman Ayodya. Sebab, ketika dia sampai, ternyata acara sudah disiapkan di sana. Sandi tak menceritakan lebih lanjut alasan acara tersebut sempat diinfokan batal.
Baca juga: Cara Sandiaga Tangani Disposisi dan Nota Dinas
Mantan Menteri BUMN Sugiharto juga ada di lokasi acara. Berbagai macam komunitas perparkiran juga ada di sana. Akhirnya, peresmian itu pun tetap berlanjut.
"Tadi ada sekitar 20 jukir yang akan mendapat pelatihan dan pindah dari parkir manual parkir online. Jadi acaranya berlangsung pada siang," ujar Sandiaga.
Kesal karena acara "digunting"
Sandiaga pun kesal karena awalnya diberi info bahwa acara batal. Padahal, masalah yang ada sudah bisa diselesaikan. Sandiaga mengatakan birokrasi memang suka begitu.
"Makanya digunting-gunting itu keputusan siapa, cek enggak sama saya? Saya saja kaget begitu tiba-tiba diarahkan ke Balkot. Saya bilang enggak, balik, karena ini sudah didesain berbulan-bulan, sudah ada uji cobanya," kata dia.
Sandiaga mengatakan, ini menjadi pelajaran bagi tim yang melekat dengan dia. Dia tidak mau miskomunikasi ini terulang kembali.
Baca juga: Sandiaga Sebut Banyak Fasos Fasum dari Pengembang Tak Tercatat Baik
Masalah nama Bung Japar yang mirip dengan Bang Japar bisa diselesaikan dengan cepat. Di lapangan, atribut yang semula ada tulisan Bung Japar juga sudah diganti dengan nama baru.
"Jadi sebenarnya no issue, tinggal kita sikapi dengan duduk ngomong," ujar Sandiaga.
"Kalau ada kesalahpahaman sedikit yang sudah diklarifikasi, ya jalan saja. Kalau kata Freddy Mercury, show must go on," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.