Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Laporan soal Pungli di Pasar Cibitung, Polisi Periksa Anggota Dishub Bekasi

Kompas.com - 18/05/2018, 13:35 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tim Saber Pungli Polres Bekasi memeriksa 8 anggota Dinas Perhubungan Bekasi yang dilaporkan atas dugaan pungutan liar.

Sebanyak 8 anggota Dishub Bekasi itu terdiri dari 3 aparatur sipil negara dan 5 pegawai honorer.

"Kami hanya menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Setelahnya kami lakukan pemeriksaan terhadap petugas tersebut," kata Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Pol Candra Sukma Kumara saat dihubungi Jumat, 18 Mei 2018.

Baca juga: Polda Jateng Akan Bentuk Satgas untuk Antisipasi Pungli ke Sopir Truk

Pemeriksaan petugas Dishub ini berawal dari laporan sopir angkot mengenai dugaan pungli yang dilakukan oleh anggota Dishub di sekitar Pasar Cibitung, depan Sentral Grosir Cikarang (GSC), dan di Kantor Dishub.

Laporan itu disampaikan pada 16 Mei 2018. Namun, menurut Candra, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kegiatan yang dilakukan oleh anggota Dishub tersebut diatur dalam Perda Pasal 93 Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi.

Polisi menyatakan bahwa anggota Dishub itu tak terbukti melakukan pungli. Kendati demikian, Candra mengatakan, giat yang dilakukan pihaknya ini untuk memberikan peringatan kepada aparat bahwa saat ini Satgas Saber Pungli selalu mengawasi.

"Saat ini kita melaporkan temuan kita ke instansi mereka masing-masing. Bila nanti terbukti melakukan pelanggaran tentunya akan kita proses," ucap Candra.

Baca juga: Polisi Sebut Ibu-ibu Ikut Pungli Sopir Truk di Bedeng Seng Sumsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com