Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Isi Ambulans Pengantar Jenazah Kasus Terorisme...

Kompas.com - 18/05/2018, 17:39 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apakah anda tahu kepolisan memiliki ambulans khusus untuk mengangkut pelaku maupun korban kasus terorisme?

Ambulans ini tidak jauh berbeda dengan ambulans lain milik polisi.

Hanya saja, terdapat logo Disaster Victim Identification (DVI) di beberapa sisi. 

"Warna ambulans ini biasanya sama dengan ambulans lain, hijau tua. Namun, ambulans ini biasanya digunakan untuk mengangkut korban tewas suatu kejadian besar, salah satunya terorisme," ujar Kepala Urusan DVI Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya Kompol Asep Winardi ketika ditemui Kompas.com, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2018).

Baca juga: Cerita Petugas Ambulans Berjam-jam Tunggu Jenazah Korban Kerusuhan Mako Brimob

Ambulans Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto diambil pada Jumat (18/5/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Ambulans Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto diambil pada Jumat (18/5/2018).
Tidak semua ambulans DVI dilengkapi dengan peralatan medis.

Namun, salah satu ambulans memiliki fasilitas cukup lengkap.

Ambulans ini kerap digunakan untuk mengangkut jenazah kasus terorisme, termasuk dalam kerusuhan narapidana terorisme di Mako Brimob pada 8 Mei 2018. 

Kira-kira apa saja isinya? Mari kita lihat...

Ambulans DVI ini berukuran cukup besar. Saat pintu bagian belakang dibuka, sejumlah peralatan medis tampak tersusun rapi di dalamnya.

Baca juga: 2 Ambulans Dikawal Petugas Bersenjata Tiba di RS Polri

Bagian dalam ambulans DVI Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto diambil pada Jumat (18/5/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Bagian dalam ambulans DVI Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto diambil pada Jumat (18/5/2018).
Sebuah tempat tidur dorong berada di sisi kiri ambulans.

Tempat tidur ini dapat dinaikturunkan ambulans dengan bantuan papan besi khusus.

Di sisi kiri ambulans terdapat kursi panjang yang dapat diduduki sekitar tiga orang.

"Ini untuk duduk personel polisi, untuk penjagaan saja, kan, yang kami bawa jenazah teroris salah satunya," kata Asep. 

Baca juga: Pukul 06.13, Ambulans Keluar dari Mako Brimob

Di sekitar tempat tidur ada sejumlah peralatan medis yang terpasang.

Mulai dari alat bantu pernapasan, tensimeter, hingga alat rekam jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com