Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ini Tanggapan Presiden PKS dan Fahri Hamzah

Kompas.com - 22/05/2018, 22:37 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman tak banyak berkomentar terkait laporan aktivis sekaligus mantan anggota Presidium 212 Faizal Assegaf terkait dugaan pencemaran baik.

"Sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) kami berusaha taat hukum, ya, kami serahkan kepada proses hukum dan kami siap ikuti karena ini perkara hukum maka kami akan beri tanggapan di depan penegak hukum saja," ujar Sohibul saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/5/2018).

Senada dengan Sohibul, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai laporan Faizal tidak perlu ditanggapi berlebih.

Baca juga: Faizal Assegaf Laporkan Empat Tokoh PKS ke Polda Metro Jaya

"Orang itu (Faizal) tidak layak ditanggapi karena sebetulnya sudah terlalu banyak melapor dan dilapor, tetapi nampaknya itulah hidupnya, ini bisnis intelijen namanya," kata Fahri.

"Dulu pernah menjadi musuh Jokowi dan melapor Jokowi ke KPK segala. Tiba-tiba jadi pendukung Jokowi dan menyerang Prabowo, seterusnya begitu, dia hidup dari air keruh dan semakin keruh semakin bagus bagi dia," tambahnya. 

Seperti diketahui, empat tokoh PKS dilaporkan Faizal ke Polda Metro Jaya, Senin (21/5/2018).

Baca juga: Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ini Tanggapan Fahri Hamzah

Keempat tokoh PKS yang dilaporkan itu adalah Sohibul, mantan Presiden PKS Anis Matta, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, dan Fahri Hamzah.  

Faizal menyebut, empat tokoh PKS tersebut telah melakukan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap dirinya melalui media sosial.

Laporan tersebut tercantum dalam laporan polisi nomor LP/2743/V/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus.

Baca juga: Fahri Hamzah Sampaikan ke Istana soal Bahaya Penggunaan Data Intelijen sebagai Bukti Hukum

Ia mengatakan, kasus ini bermula ketika terjadi perdebatan antara dirinya dan sejumlah kader PKS mengenai terorisme.

Ia pernah mempermasalahkan unggahan Anis Matta yang berisi puisi pujian untuk pimpinan teroris Al-Qaeda, Osama Bin Laden.

Permasalahan itu berbuntut panjang ketika Faizal mengunggah sebuah status di media sosial untuk menanggapi serentetan aksi teror yang terjadi di Mako Brimob dan Surabaya.

Baca juga: Sohibul Tunggu Surat Resmi Polisi dan Fahri soal Pencabutan Kasus

"Awalnya saya posting mengatakan, meminta pemerintah dan Polri melakukan pengawasan yang ketat terhadap kantor-kantor PKS di Jawa Timur karena diduga kader dan loyalisnya itu menggoreng isu terorisme yang mengakibatkan suburnya radikalisme," kata Faizal. 

Karena postingan tersebut, pada 15 Mei 2018 Faizal dilaporkan pimpinan DPP PKS Jawa Timur dengan tuduhan melakukan fitnah keji terhadap PKS.

Faizal tidak terima dengan tuduhan tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com