Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan Sopir Mendidik 38 Anak untuk Saling Mengasihi dan Rajin Mengaji

Kompas.com - 23/05/2018, 10:51 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Mulyanto (51) mendidik anak-anak yang tinggal di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al-Hasyim yang didirikannya agar rajin mengaji.

Seperti bulan Ramadhan ini misalnya. Banyak waktu yang dihabiskan anak-anak asuhnya itu untuk mengaji bersama.

"Apalagi puasa gini. Abis sahur, itu subuhan. Abis itu tadarus. Jam 08.00 dhuha berjemaah, ngaji lagi sampe dzuhur," ujar Joko saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (22/5/2018).

Joko berharap anak-anak asuh yang tinggal di yayasannya bisa hafal Alquran.

Oleh karena itu, dia mensyaratkan anak-anak yang tinggal di sana mau belajar mengaji dan mau sekolah.

"Syaratnya cuma dua, belajar mengaji sama sekolah," kata dia.

Baca juga: Potret Keceriaan dan Kerukunan Anak-anak Asuh di Yayasan Milik Si Mantan Sopir...

Joko Mulyanto (51) bersama sang istri, Tati Musarofa (51), pendiri Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al Hasyim di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Foto diambil Selasa (22/5/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Joko Mulyanto (51) bersama sang istri, Tati Musarofa (51), pendiri Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al Hasyim di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Foto diambil Selasa (22/5/2018).

Didik anak saling mengasihi

Joko tak ingin yayasan yang didirikannya seperti panti asuhan. Ia ingin anak-anak yang diasuhnya justru merasa tinggal di rumah mereka sendiri.

Salah satu caranya yakni mendidik mereka untuk saling mengasihi satu sama lain sebagai sesama anggota keluarga.

"Saya ciptakan bukan panti, tapi lingkungan keluarga besar. Jadi, mereka saling asih, saling asuh, saling memberikan kasih sayang. Yang gede ngerawat yang kecil, yang kecil ngehormatin yang gede," ucap Joko.

Baca juga: Cerita Joko soal Para Orangtua yang Titipkan Bayi Kepadanya karena Tak Mampu

Joko dan istrinya, Tati Musarofa (51), juga membebaskan anak-anak asuh mereka melakukan hal apa pun, asalkan positif dan bertanggung jawab.

Didikan mereka rupanya membuat anak-anak asuh di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al-Hasyim menjadi orang yang perhatian.

Mereka bahkan mengingat tanggal lahir Bapak dan Mamanya, sebutan untuk Joko dan istrinya.

Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al Hasyim di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Foto diambil Selasa (22/5/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al Hasyim di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Foto diambil Selasa (22/5/2018).

Joko bercerita, pernah suatu waktu saat dirinya pulang bekerja, kondisi rumah yayasan tampak sepi.

Saat Joko membuka pintu, anak-anak asuhnya ternyata telah menyiapkan kejutan ulang tahun untuk dia.


"Mereka udah ngumpul  nyiapin kue, lilin, sama tulisan-tulisan ulang tahun. Apa enggak tersenyuh saya," kata Joko.

Baca juga: Di Balik Nama Yayasan Benih Kebajikan Milik Mantan Sopir yang Asuh Anak Tak Mampu...

"Mereka jadi anak yang perhatian," timpal Tati.

Kini, ada 38 anak laki-laki dan perempuan yang tinggal di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al-Hasyim di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Usia mereka beragam. Ada yang masih bayi, balita, anak-anak usia SD, hingga anak-anak usia SMA dan sederajat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com