Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil-Genap Akan Diperluas, Pengemudi Taksi "Online" Khawatir Pendapatan Menurun

Kompas.com - 23/05/2018, 14:43 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir taksi online khawatir penghasilan mereka menurun jika penerapan ganjil-genap diperluas hingga Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, selama pelaksanaan Asian Games 2018.

Arno (53) misalnya.

Ia yakin penghasilannya sebagai pengemudi GrabCar akan menurun drastis. Sebab, ia sering mengantar dan menjemput penumpang dari dan ke Jalan HR Rasuna Said.

Baca juga: Pemerintah Jamin Enggak, Rasuna Said Enggak Macet kalau Ganjil-Genap?

"Untuk pendapatan, kan, otomatis jatuh jauhlah, mau apa lagi. Sebenarnya enggak setuju (ganjil-genap diperluas ke HR Rasuna Said), mempersempit pendapatan," ujar Arno kepada Kompas.com, di Jalan Kuningan Mulia (belakang HR Rasuna Said), Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018).

Arno menyampaikan, Jalan HR Rasuna Said menjadi alternatifnya mengantar penumpang ke kawasan Jalan Jenderal Sudirman atau Jalan MH Thamrin saat pelat nomor kendaraannya tak sesuai ketentuan ganjil-genap.

Jika ganjil-genap juga diberlakukan di Jalan HR Rasuna Said, dia akan kesulitan mencari alternatif lain.

Baca juga: Tentang Perluasan Ganjil-Genap di Jakarta yang Akan Dimulai Juli 2018...

Namun, Arno tidak mempermasalahkan jika ganjil-genap di Jalan HR Rasuna Said hanya diterapkan selama Asian Games.

Dia keberatan jika aturan itu diberlakukan seterusnya.

"Boleh kalau untuk sesaat saja, tetapi kalau diberlakukan seterusnya, keberatan. (Sopir berbasis aplikasi) online akan lebih parah lagi. Ini aja empot-empotan kejar setoran," katanya.

Kekhawatiran yang sama dirasakan Sabar (40).

Baca juga: Berita Populer: Anggota DPRD Dikeroyok hingga Perluasan Ganjil-genap

Pengemudi GrabCar itu takut tidak bisa membayar cicilan mobil karena pendapatan berkurang.

"Paling nanti begitu (debt) collector ke rumah, kami enggak bisa bayar. Ya, orang enggak narik," ucap Sabar.

Deni (44) juga merasakan hal yang sama.

Baca juga: Ganjil-Genap Diperluas, Berikut Jalur Alternatifnya

Dia tak mungkin mengambil pesanan penumpang dari Jalan HR Rasuna Said saat pelat nomor kendaraannya tak sesuai ketentuan.

Sehari-hari, Deni terbiasa menunggu pesanan penumpang di kawasan Rasuna Epicentrum.

"Pasti nanti mikir, kalau enggak sesuai pelat, ya, enggak narik, berkurang penghasilan. Ini pelatnya enggak sesuai, menunggu dulu sampai jam 10.00. Memang orang-orang kerja di atas jam 10.00," tutur pengemudi GoCar tersebut.

Baca juga: Wilayah Penerapan Ganjil-Genap Akan Diperluas Selama Asian Games 2018

Berbeda dengan pengemudi lainnya, Franto (54), mengaku tidak masalah dengan aturan ganjil-genap yang akan diterapkan di Jalan HR Rasuna Said.

Dia mengaku bisa mencari pesanan menuju lokasi lain atau mulai bekerja setelah waktu pelaksanaan ganjil-genap berakhir.

"Kalau ganjil-genap enggak masalah, lebih bagus biar enggak macet. Menyiasatinya mulai narik setelah ganji-genap. Saya fleksibel," kata Franto.

Baca juga: Ganjil-Genap di Jakarta Diperluas, Berikut Daftarnya

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan perluasan wilayah ganjil-genap selama pelaksanaan Asian Games 2018.

Wilayah-wilayah baru yang akan diberlakukan ganjil-genap adalah:

1. Jalan S Parman-Gatot Subroto-MT Haryono-DI Panjaitan-Ahmad Yani-hingga Simpang Coca Cola atau Perintis Kemerdekaan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. 

2. Jalan Arteri Pondok Indah atau di ruas Jalan Simpang Kartini sampai dengan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

3. Sepanjang ruas Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

4. Ruas Jalan Bunyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com