Meskipun begitu, kata Jusuf, stok nasi kuning di warung tersebut biasanya ludes terjual. Jusuf mengatakan, ia pun tidak membatasi pengunjung warungnya berdasarkan agama tertentu.
"Bebas, semua boleh. Muslim boleh, Nasrani boleh, enggak punya agama juga boleh. Bahkan kemarin ada Nasrani yang menyumbang banyak buat kita," kata Jusuf.
Walau berjudul Warung Nasi Kuning untuk Kaum Dhuafa dan Fakir Miskin, Jusuf juga tidak membatasi pengunjungnya dari status sosial tertentu.
Tak jarang, Jusuf menemukan orang-orang berpenampilan necis yang makan di warungnya hanya untuk mencari murah.
"Orang kaya juga boleh. Tetapi, kalau orang kaya bayarnya Rp 3.000 enggak apa-apa, pahalanya buat saya," katanya.
Namun, Jusuf mengatakan orang-orang seperti itu tidak banyak, hanya sekitar 10 persen. Selebihnya, orang-orang yang lebih mampu itu justru menyumbangkan rezekinya untuk disalurkan lewat warung milik Jusuf.
Jusuf menuturkan, dirinya menyiapkan Rp 2 miliar untuk menjalankan warung tersebut selama satu tahun. Namun, empat bulan berjalan Jusuf rupanya baru mengeluarkan uang sebesar Rp 10 juta.
Sedangkan, operasional warung tersebut lebih banyak ditopang oleh uang sumbangan dari berbagai pihak. Sambil berseloroh, Jusuf pun menyebut dirinya belum sempat beramal.
"Saya baru keluar Rp 10 juta padahal anggarannya Rp 2 miliar. Orang-orang pada suka sedekah. Sayanya kapan sedekahnya kalau begini," katanya sambil tertawa.
Jusuf mengatakan, bantuan itu tak terbatas dalam bentuk materi. Ada juga bantuan nonmateri yang diberikan oleh para pegawai CMNP.
Baca juga: Selama 20 Tahun, Umat Buddha di Malang Sediakan Buka Puasa Gratis
"Karyawan di sini ganti-gantian melayani para pengunjung, ya itu keinginan mereka saja. Saya pun selalu menyempatkan untuk melayani," kata Jusuf.
Selain di Yos Sudarso, warung nasi kuning tersebut juga berdiri di Kantor PMI, Jakarta Pusat dan Kantor KPK, Jakarta Selatan. Ke depannya, Jusuf berencana membuka warung tersebut di kota-kota besar se-Indonesia.
"Ini kan virus kebaikan, kami akan tularkan. Saya tak henti-hentinya berpesan ke teman-teman pengusaha, ayo kita bantu yang konkret. Rakyat sedang susah, yuk kita bantu meringankan beban saudara-saudara kita," tutup Jusuf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.