JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku terharu ketika meresmikan teknologi Andrich yang dapat mengolah limbah tinja jadi air siap minum dalam waktu setengah jam.
Apalagi, mesin Andrich ini dikembangkan oleh dua warga Indonesia dengan komponen yang 85 persennya dari dalam negeri.
"Hari ini saya terharu. Kalau kita dengar Andrich. Wah Andrich ini kayaknya Jerman atau Austria gitu ya. Tahu-tahunya Andri dan Chairunnas, dua putra dari Sumatera Barat kebanggaan kita semua ternyata bisa menciptakan suatu teknologi yang sangat inovatif dan tepat guna," kata Sandiaga saat meresmikan di IPLT Duri Kosambi, Jakarta Barat, Rabu (23/5/2018)
Biasanya, PD PAL Jaya butuh waktu tujuh hari untuk mengubah limbah tinja jadi air yang memenuhi baku mutu untuk dialirkan ke sungai.
Baca juga: DKI Kini Bisa Ubah Limbah Tinja Jadi Air Minum dalam Setengah Jam
Sementara itu, dengan Andrich, limbah yang sama bisa diubah jadi air siap minum dalam waktu setengah jam.
Sandiaga mengatakan, pihaknya akan mengadakan alat ini untuk memenuhi kebutuhan warga, khususnya di lingkungan padat penduduk.
"Target PD PAL Jaya dan PT MJH Lestari Internasional (Andrich) akan memasang 200 unit untuk 3 tahun ke depan. Betul, kita langsung konkret saja. 200 unit ini karya anak bangsa, perlu dibela. Saya terinspirasi bahwa kalau kita tidak bela, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi," ujar Sandiaga.
"Punya kami kapasitasnya 80 meter kubik per hari, dua kali lipatnya, dengan harga setengahnya, sekitar Rp 1,5 miliar," ujar Andri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.