Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PD Pal Jaya: Air Hasil Olahan Limbah Tinja Tidak untuk Diminum

Kompas.com - 28/05/2018, 12:39 WIB
Stanly Ravel,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pal Jaya Subekti menyatakan, air bersih hasil pengolahan limba tinja tidak bisa digunakan untuk air minum seperti yang diberitakan sejumlah media pekan lalu.

"PD Pal Jaya mengolah limbah bukan untuk jadi air minum. Kalau menjadi air bersih itu hanya jadi nilai tambah saja," kata Subekti kepada wartawan di kantor PD Pal Jaya di Jakarta Selatan, Senin (28/5/2018).

Ia menegaskan, fungsi PD Pal Jaya adalah untuk mengolah air limbah sampai ke baku mutu yang dipersyarakatkan sehingga tidak mencemari lingkungan. Hal itu pulalah yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Andrich. Air hasil olahan dengan teknologi itu tak bisa untuk diminum.

Baca juga: Teknologi Baru DKI, Mengubah Limbah Tinja Jadi Air Siap Minum dalam Setengah Jam

"Melalui sistem olahan ini (instalasi Andrich Teck) untuk memperbaikan kualitas olahan limbah, jadi tidak diperuntukan untuk air minum," ujar Subekti.

Ia juga menegaskan, penggunaan teknologi Andrich Teck memiliki dua tujuan, yakni memperbaiki hasil olahan limbah serta untuk efisiensi pengolahan.

Karena melalui teknologi tersebut, dibutuhkan waktu hanya 30 menit untuk mengubah limba tinja menjadi air bersih, lebih cepat dibandingkan teknologi konvensional.

"Dua tujuan itu yang melatarbelakangi PD Pal Jaya, jadi kami tidak punya itensi untuk sampai air minum," kata dia.

Direktur Teknik dan Usaha PD Pal Jaya Erwin Marphy Ali menjelaskan, peristiwa adanya orang yang meminum olahan air limbah tersebut hanya sekadar euforia saja.

"Itu hanya euforia, kami sendiri tidak menyarankan untuk diminum," kata Erwin di kesempatan yang sama.

Erwin menjelaskan, sampai saat ini, PD Pal Jaya belum melakukan pengujian laboratorium mengenai air hasil olahan limbah tinja tersebut karena hal tersebut bukan tugas pokok PD Pal Jaya.

"Saya tegaskan lagi, secara paramaternya saja itu sudah berbeda antara air dari limbah dengan air minum. Tugas kami adalah mengolah air limbah untuk tidak lagi mencemari lingkungan," ujar dia.

Baca juga: Terharu Lihat Alat yang Ubah Limbah Tinja Jadi Air Siap Minum, Sandi Janji DKI Akan Punya 200

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com