Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta tentang Anggaran Pohon Plastik di Jakarta...

Kompas.com - 04/06/2018, 05:53 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Lampu hias berwujud pohon plastik di Jakarta menjadi pusat perhatian.

Pohon plastik yang dipasang di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat menjelang Lebaran dan Asian Games itu menghebohkan media sosial.

Warganet memprotes keberadaan pohon plastik yang memakan area trotoar dan dianggap tak menarik secara estetika.

Koalisi Pejalan Kaki juga menyoroti keberadaan pohon plastik di trotoar yang menghalangi pejalan kaki.

Komunitas itu merasa miris karena pohon asli ditebang, tetapi pohon imitasi justru bermunculan dengan alasan untuk memperindah trotoar.

Baca juga: Asal Muasal Pohon Plastik di Thamrin yang Hebohkan Media Sosial

Anggaran tahun 2017

Selain posisinya yang menghalangi trotoar, salah satu yang dipersoalkan yakni anggaran pengadaan lampu hias berwujud pohon plastik tersebut.

Ada dua versi anggaran yang beredar. Yang pertama senilai Rp 8,1 miliar di Dinas Kehutanan DKI Jakarta.

Trotoar Jalan Medan Merdeka Barat lokasi bekas pohon plastik dipasangKOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Trotoar Jalan Medan Merdeka Barat lokasi bekas pohon plastik dipasang

Sementara yang kedua, versi Rp 2,2 miliar anggaran pengadaan lampu hias dan pencahayaan kota di Suku Dinas Perindustrian dan Energi tahun anggaran 2018.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membantah kedua anggaran itu. Dia memastikan tidak ada anggaran tahun 2018 yang terbuang untuk pengadaan lampu hias berwujud pohon plastik.

Baca juga: Pohon Plastik yang Viral Pengadaan Tahun 2017, Nilainya Rp 397 Juta

Sandiaga menjelaskan, lampu hias berwujud pohon plastik itu adalah stok lama yang biasa dipasang saat perayaan hari besar.

"Itu yang kita insya Allah bisa pastikan bahwa tidak ada anggaran yang terbuang (untuk pohon plastik)," ujar Sandiaga, Jumat (1/6/2018).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengatakan, pohon plastik yang sempat viral itu bukan dari pengadaan tahun ini.

Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat Iswandi menyebut, lampu hias berwujud pohon plastik atau lampu pohon merupakan pengadaan tahun 2017.

Lampu hias itu kini menjadi barang inventaris Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat.

"Pengadaannya itu tahun 2017," kata Iswandi, Jumat.

Baca juga: Pohon Plastik yang Viral Pernah Dipasang di Thamrin saat Tahun Baru 2018

Seharga Rp 397 juta

Iswandi menyampaikan, harga satu set lampu hias itu sekitar Rp 8 juta. Ada 48 set lampu hias yang sempat dipasang di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat pada 28-29 Mei 2018.

"Pokoknya harganya Rp 8 juta satu unit, tinggal kalikan saja. (Nilainya) Rp 397.063.200," kata dia.

Iswandi menyampaikan, Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat sebenarnya memiliki 63 set lampu hias model tersebut.

Sebanyak 48 lampu hias yang telah dicopot disimpan di gudang, sementara sisanya masih dipasang di sekitar Balai Kota DKI Jakarta dan gedung DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: Sandiaga: Harusnya Koalisi Pejalan Kaki Juga Kritik Pohon Plastik yang Muncul Tahun Lalu

Menurut Iswandi, pada tahun 2017, pengadaan lampu hias itu dianggarkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) pengadaan lampu hias pencahayaan kota. Anggaran DPA itu Rp 1,4 miliar.

Namun, angka itu tidak hanya untuk pengadaan lampu hias berwujud pohon plastik. Ada pula hiasan lampu yang digantung serta dililit di pohon, dan lainnya.

"Jadi, bukan murni Rp 1,4 miliar itu lampu pohon," ucap Iswandi.

Lampu di pohon plastik di Jalan Medan Merdeka BaratKOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Lampu di pohon plastik di Jalan Medan Merdeka Barat

Rp 8,1 miliar untuk pohon, Rp 2,2 miliar untuk boks neon

Sandiaga menjelaskan, anggaran senilai Rp 8,1 miliar di Dinas Kehutanan DKI Jakarta digunakan untuk pengadaan pohon asli di wilayah Jakarta.

Sementara anggaran Rp 2,2 miliar di Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat dianggarkan untuk penunjang Asian Games.

Baca juga: Anggaran Rp 2,2 Miliar Bukan untuk Pohon Plastik, tapi Neon Box Asian Games

Iswandi juga meluruskan kabar mengenai anggaran Rp 2,2 miliar di sudinnya yang disebut-sebut untuk pengadaan pohon plastik.

Menurut dia, anggaran itu bukan untuk pengadaan pohon plastik, melainkan boks neon bergambar maskot Asian Games 2018.

"Rp 2,2 miliar itu (untuk) Asian Games, neon box Asian Games," kata Iswandi.

Boks neon tersebut nantinya akan dipasang di tiang-tiang penerangan jalan umum (PJU). Fungsinya sebagai penanda menuju venue Asian Games, untuk memudahkan masyarakat yang akan melihat perhelatan olahraga tersebut.

Selain itu, boks neon itu akan dipasang di sekeliling Kompleks Gelora Bung Karno (GBK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com