Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerang Anggota Kamtibmas Mengaku Dapat Air Keras dari Seniornya

Kompas.com - 04/06/2018, 18:25 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra mengatakan, MSS mendapatkan air keras dari seniornya, U. 

MSS adalah seorang pria yang menyiram air keras kepada dua anggota Kamtibmas saat sahur on the road di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (3/6/2018). 

"Saya dapat air keras dari alumni saya," ujar MSS menjawab pertanyaan Tony di hadapan awak media, di Mapolres Jakarta Timur, Senin (4/6/2018).

Baca juga: Pelaku Mengaku Iseng Siram Anggota Kamtibmas dengan Air Keras

U adalah senior MSS saat mengenyam pendidikan di STM Bhakti, Jakarta Timur.

MSS mengaku mengambil air keras dari U di depan halte UKI, Cawang, Jakarta Timur pada Sabtu (2/6/2018).

Air keras itu sudah disimpan dalam botol plastik bekas mineral.

Insiden tersebut terjadi pada Minggu (3/6/2018) sekitar pukul 01.00.

Baca juga: Siram Anggota Kamtibmas dengan Air Keras Saat Sahur on the Road, Pria Ini Ditangkap

Saat itu, korban yang bernama Daniel Ksatria bersama rekanya Muhammad Fiyu, mencoba mendekati kerumunan pemuda yang tampak terlibat keributan dalam kegiatan sahur on the road.

Setiba di kerumunan tersebut, tiba-tiba seorang pemuda menyiram air keras ke arah Daniel yang juga mengenai Fiyu.

Usai melakukan tindakan tersebut, MSS langsung melarikan diri bersama rekan-rekannya.

Polisi akhirnya menciduk MSS di kediamannya, di Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Hanya tiga jam setelah kejadian, pelaku penyiraman kami tangkap dan itu berkat keterangan saksi-saksi di lapangan," ujar Tony. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com