Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertangkap, Pria Ini Dikalungkan Papan "Saya Copet" di Halte Transjakarta

Kompas.com - 04/06/2018, 20:22 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta punya cara sendiri dalam menghukum pencopet yang beraksi di bus dan halte.

Pencopet yang tertangkap dikalungkan papan yang bertuliskan kalimat "Saya Copet".

Pelaku dihukum dengan memakai papan tersebut selama 2 jam dan berdiri di hadapan penumpang di halte.

"Kalau untuk dihukum di halte karena untuk memberikan efek jera. Kalo di TJ di kereta juga pelaku ini dipasang semacam pengumuman bahwa dia copet," kata Humas PT Transjakarta, Wibowo, kepada Kompas.com, Senin (4/6/2018).

Pelaku pencopetan diminta berdiri di halte tanpa menutupi wajah mereka. Wibowo mengatakan, hal itu dilakukan agar penumpang mengenali ciri-ciri pelaku.

"Dijagain petugas. Memang dipajang untuk memberikan efek jera dengan wajahnya dikenal, kan, agar ada kehatia-hatian terhadap orang ini," kata dia.

Baca juga: Hantam Portal Transjakarta di Jatinegara, Metromini Ringsek

Hukuman semacam ini sudah diterapkan PT Transjakarta sejak 2016. Hal itu dilakukan lantaran kebanyakan penumpang yang menjadi korban pencopetan enggan melaporkan kasusnya ke polisi.

"Di semua moda (transportasi) juga kalau ada pencurian HP disita sama polisi. Jadi korban kebanyakan merasa membutuhkan HP-nya sekarang sehingga tidak dilaporkan," kata dia.

Wibowo juga mengatakan, petugas Transjakarta telah diberikan pelatihan untuk menghadapi pelaku kriminal yang beraksi di halte atau bus. 

Mereka diminta tegas untuk memberikan efek jera kepada pelaku.

"Misalnya di bus ada pencopetan, (pintu) busnya langsung ditutup, dilakukan pemeriksaan. Selanjutnya diamankan di halte dan kalau (korban) tidak ingin dilanjutkan akan dilaporkan ke polisi setelah dihukum (pasang) papan berbunyi 'Saya Copet'," ucap Wibowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com