Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Bahasa Inggris Dilaporkan atas Dugaan Pelecehan Seksual pada Siswa

Kompas.com - 06/06/2018, 12:37 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu dari seorang siswa SD Tugu 10, Pondok Duta, Kelapa Dua, Depok melaporkan oknum guru sekolah tersebut, WA (23), atas dugaan pelecehan seksual terhadap murid.

"Hari ini saya melapor ke Polres agar bisa diusut tuntas siapa saja korbannya karena menurut anak-anak, korbannya hampir seluruh siswa putra kelas 6," ujar AK, ibu dari salah satu korban, saat ditemui di Polres Depok, Rabu (6/6/2018).

AK datang melapor bersama tiga orangtua siswa lainnya. Menurut AK, para korban mengatakan bahwa pelaku biasanya melakukan aksinya di kelas dengan iming-iming kenaikan nilai atau kenaikan tingkat pramuka.

Jika para korban tidak mau melakukan permintaan guru Bahasa Inggris tersebut, mereka diancam akan dikurangi nilainya.

Baca juga: Mengaku Alami Pelecehan di Mesir, Perempuan Lebanon Ditahan

AK juga menyampaikan bahwa dugaan pelecehan ini terjadi sejak 2 tahun lalu berdasarkan pengakuan beberapa alumnus sekolah tersebut.

"Ada yang diperlakukan mulai dari kelas 5, mulai tengah semester, dengan waktu yang berbeda-beda, situasi yang berbeda-beda, namun hampir selalu terjadi di sekolah tanpa sepengetahuan guru lainnya dan orang tua," ujar AK.

Modusnya, kata dia, beragam. Ada juga yang dilakukan di luar sekolah.

Jika dilakukan di luar sekolah, menurut AK, guru tersebut biasanya mengajak jalan-jalan para korban terlebih dahulu, misalnya jalan-jalan ke wisata Kota Tua, berenang, dan membelikan makanan.

Polres Depok, 6 Juni 2018.KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Polres Depok, 6 Juni 2018.
AK juga menyampaikan bahwa kasus ini terungkap saat MF, salah satu korban yang merupakan anak dari AK, menceritakan kejadian pelecehan tersebut kepada orangtuanya.

AK lalu menanyakan kebenaran kasus tersebut kepada orang tua murid lainnya dan menemukan bahwa anak-anak lain juga mengalaminya.

Baca juga: Arab Saudi Siapkan Aturan untuk Menghukum Pelaku Pelecehan Seksual

Sampai saat ini, kata dia, hanya 4 wali murid yang berani melapor ke Polres Depok.

Beberapa wali murid lainnya mendatangi sekolah terlebih dahulu dan sekolah meminta untuk tetap menjaga nama baik sekolah.

AK berharap, guru berinisial WA itu dikeluarkan dari sekolah karena kasus ini terjadi lebih dari sekali pada beberapa korban.

"Anak saya sekali mendapatkan perlakuan pelecehan seksual, ada yang lebih dari itu, ada yang lebih jauh lagi. Oleh karena itu, kami meminta bantuan polisi untuk mengusutnya," ujar AK.

Terkait laporan ini, Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Bintoro menyampaikan bahwa laporan orangtua murid tersebut diterima dan tengah diproses.

"Sudah diterima laporannya, sedang proses penyidikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com