Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SD Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Depok Telah Dinonaktifkan

Kompas.com - 06/06/2018, 19:03 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Oknum guru SD Tugu 10 Depok, Jawa Barat, WA, yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap muridnya telah dinonaktifkan.

Kompas.com mencoba mengonfirmasi hal ini kepada pihak sekolah.

Kepala sekolah sedang tidak berada di lokasi.  

Wali Kelas 6 SD Tugu 10 Depok, Yusuf, mengonfirmasi hal tersebut. 

"Kalau sekarang (WA) sudah enggak (mengajar) karena sudah ditindak berdasarkan keputusan Dinas Pendidikan bersama sekolah," kata Yusuf kepada Kompas.com, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/6/2018).

Baca juga: Guru Bahasa Inggris Dilaporkan atas Dugaan Pelecehan Seksual pada Siswa

Ia menceritakan, WA telah bekerja sebagai guru bahasa Inggris selama 3 tahun di SD Tugu 10 Depok. 

WA sebelumnya merupakan staf perpustakaan. 

"Sementara dulu seperti itu. Masih guru praduga karena belum kroscek antara si terduga pelaku pelecehan seksual dan korban," ujarnya. 

Baca juga: Saat Ketua DPR Bicara soal Pelecehan Anak dan Perempuan di Kopi Johny

Ia tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut karena kasus ini telah ditangani Dinas Pendidikan Kota Depok.

"Semua telah diserahkan dan ditangani Dinas Pendidikan Kota Depok. Jika ingin tahu tentang kronologi selengkapnya beserta penanganan dan tindakan yang dilakukan pihak sekolah, silakan konfirmasi langsung ke Dinas Pendidikan bagian Sekretaris Dinas," ujar Yusuf.

Sebelumnya, Ibu dari seorang siswa SD Tugu 10, Depok, AK, melaporkan WA atas dugaan pelecehan seksual terhadap murid ke Polres Depok.

Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan Anak Berlarut-larut, Ombudsman Datangi Polresta Bogor

AK datang melapor bersama tiga orangtua siswa lainnya.

Menurut AK, para korban mengatakan bahwa pelaku biasanya melakukan aksinya di kelas dengan iming-iming kenaikan nilai atau kenaikan tingkat pramuka.

Jika para korban tidak mau melakukan permintaan guru tersebut, mereka diancam akan dikurangi nilainya.

Baca juga: Dugaan Pelecehan Anak di Pusat Kebugaran, Wakil Dekan Unair Dilaporkan ke Polisi

"Ada yang diperlakukan mulai dari kelas 5, mulai tengah semester, dengan waktu yang berbeda-beda, situasi yang berbeda-beda, namun hampir selalu terjadi di sekolah tanpa sepengetahuan guru lainnya dan orangtua," ujar AK. 

Terkait laporan ini, Polres Depok menerima dan tengah memproses laporan orangtua murid tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com