Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berniat Melerai, Warga Cengkareng Ini Tewas di Tangan Peserta Tawuran

Kompas.com - 11/06/2018, 10:02 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Riyanto (28) tewas di tengah aksi tawuran antar warga yang terjadi pada Sabtu (9/6/2018), sekitar pukul 03.30 WIB, di Jalan Cempaka, Cengkareng, Jakarta Barat. Riyanto tewas karena hendak melerai tawuran tersebut.

"Korban sendirian, awalnya berniat melerai tawuran, tapi meninggal dunia karena terkena senjata tajam," kata Kapolsek Cengkareng Komisaris Khoiri, kepada Kompas.com, Senin (11/6/2018).

Dia mengatakan, tawuran itu sendiri melibatkan oknum warga Kampung Pabrik Gelas dan Kampung Persaki Duri Kosambi atau yang dikenal dengan 'anak AIRUT' melawan Kampung Bedeng.

Baca juga: Terjadi Saling Lempar Petasan Saat Tawuran di Johar Baru

Korban yang berusaha melerai terkena senjata di bagian dada, kening dan tangannya. Polisi akhirnya menangkap tiga orang pelaku yakni CV (18), TP (17), dan MR (16).

CV dan TP sempat melarikan diri ke Kampung Persaki Cengkareng, kemudian kabur ke Banten setelah mendapat kabar korban meninggal dunia. 

"Setelah mengetahui korban meninggal dunia, pelaku melarikan diri ke Desa Malimping, Lebak Banten," kata dia.

Pelaku CV dan TP ditangkap di kawasan Lebak Banten, sementara MR ditangkap di Pasae Timbul, Cengkareng, setelah dilakukan pengembangan.

Baca juga: Marak Tawuran Saat Sahur on The Road, Polri Beri Peringatan

Dari kejadian ini, polisi menyimpan barang bukti berupa beberapa buah batu yang diduga sebagai alat kejahatan, celurit, dan dua unit sepeda motor Yamaha Jupirter MX serta Honda Beat.

Sementara ketiga pelaku dikenakan Pasal 170 KUHP subsider Pasal 358 KUHP tentang perkelahian atau penyerangan yang menyebabkan kematian.

Kompas TV Aksi Sahur On The Road pada awalnya dikenal sebagai momen berbagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com