Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susuri Dermaga Pondok Dayung dan Ancol, Polisi Tak Temukan Buaya

Kompas.com - 17/06/2018, 15:24 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Polisi Air Baharkam (Ditpolair) Polri, Minggu (17/6/2018), melakukan patroli menyusuri Dermaga Pondok Dayung dan Pantai Ancol untuk mencari keberadaan buaya yang muncul di Dermaga Pondok Dayung beberapa waktu kemarin.

Kompas.com termasuk dalam 35 media yang ikut dalam penyusuran mencari keberadaan buaya tersebut. 

Di bawah teriknya matahari, patroli mulai berjalan mengunakan dua unit kapal dan satu speedboot. Tim mulai bergerak dari Dermaga Ditpolair sekitar pukul 11.35 WIB.

Tujuan pertama adalah area Dermaga Pondok Dayung, lokasi penampakan buaya sepanjang 3 meter seperti dalam video yang viral beberapa waktu kemarin. Kurang lebih selama 20 menit memantau, hasilnya ternyata nihil.

Baca juga: Ditpolair Prioritaskan Tangkap Buaya di Pondok Dayung, Bukan Membunuh

Setelah itu, tim bergerak ke area Pantai Ancol yang jarak tempuhnya dari Dermaga Pondok Dayung kurang lebih hanya 10 menit.

Fokus pemantauan di Pantai Ancol sendiri berada di kawasan Beach Pool, yang kerap digunakan pengunjung untuk berenang.

Sama dengan kondisi di Dermana Pondok Dayung, setelah melakukan pengecekan selama 45 menit, lagi-lagi tak nampak batang hidung buaya muara yang mengegerkan masyarakat itu.

Sebelumnya, dalam video yang beredar buaya tersebut muncul di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Ditpolair Polri gelar patroli cari buaya muara di Pondok Dayung dan Ancol, Minggu (17/6/2018)STANLY RAVEL Ditpolair Polri gelar patroli cari buaya muara di Pondok Dayung dan Ancol, Minggu (17/6/2018)

Pihak TNI Angkatan Laut pun memberikan pernyataan sudah melakukan penembakan pada buaya muara tersebut, pada Sabtu (16/6/2018). Namun, sampai saat ini, tidak diketahui keberadaan dan nasib buaya tersebut.

Kepala Seksi Pertolongan dan Penyelamatan Ditpolr Air Kompol Faried menyatakan, prioritas pihaknya adalah menangkap buaya tersebut.

Baca juga: Buaya Belum Ditemukan, Ditpolair Patroli di Pondok Dayung dan Ancol

"Opsi pertama kami adalah menangkap. Kami akan berusaha yang terbaik," kata Faried, Minggu (17/6/2018).

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, TNI AL, dan Basarnas mengenai hal ini.

Dengan hasil yang nihil, Faried meminta masyarakat tetap waspada dan ikut berperan aktif untuk melaporkan kepada pihak terkait bila melihat keberadaan buaya tersebut.

"Kita usahakan ditangkap, nanti kami akan kami hubungi ahlinya. Kami berkoordinasi apabila buaya itu muncul, seperti apa penanganannya dari mereka. Untuk masyarakat dimohon waspada dan memberikan informasi bila memang melihat keberadaan buaya tersebut," ujar dia.

Kompas TV Petugas Basarnas memperkirakan buaya masih berada di sekitar lokasi pertama ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com