Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Harapan Warga DKI Menyambut HUT DKI Jakarta ke-491

Kompas.com - 22/06/2018, 16:16 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta genap berusia 491 tahun pada Jumat (22/6/2018). Memasuki usia yang semakin tua, Jakarta masih mempunyai beberapa masalah yang harus diselesaikan.

Kompas.com bertanya pada beberapa warga Ibu Kota tentang harapan mereka untuk Jakarta.

Desi (25), karyawan bank swasta di kawasan Kelapa Gading, berharap agar Pemprov DKI dapat mengatasi masalah-masalah utama Ibu Kota, di antaranya kemacetan, banjir, permukiman kumuh, dan angka pengangguran yang masih tinggi.

"Biasanya kalau musim hujan tuh kawasan Sunter dan Kelapa Gading banjir. Apalagi ya, kawasan kumuh juga. Di sekitar rumah saya (Kelapa Gading), masih ada kawasan kumuh," kata Desi kepada Kompas.com, Jumat (22/6/2018).

Namun, dia mengapresiasi pemberian Kartu Jakarta Pintar kepada pelajar yang dinilainya mampu meringankan biaya kebutuhan pelajar.

"Ponakan saya penerima KJP sejak SMP sampai sekarang kelas 11. Itu membantu banget," ucap Desi.

Baca juga: HUT DKI, Ketua DPRD Berharap Hubungan dengan Anies-Sandi Membaik

Senada dengan Desi, Stefani (22), karyawan swasta di kawasan Kuningan, berharap masalah kemacetan di Jakarta dapat diatasi.

Dia mengaku selalu terjebak kemacetan setiap sore saat pulang kerja.

"Semoga warga Jakarta bisa mengoptimalisasi angkutan umum. Warga Jakarta juga mau naik angkutan umum karena hal itu bisa mengurangi kemacetan dan juga kriminalitas di Jakarta semakin berkurang" kata Stefani.

Pekerja mengecek produksi U-Shaped Girder Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Minggu (29/4/2018). Hingga April ini, secara keseluruhan pembuatan proyek LRT telah mencapai 37 persen dan ditargetkan rampung pada pertengahan 2019.KOMPAS.com/MAULANA MAHARDHIKA Pekerja mengecek produksi U-Shaped Girder Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Minggu (29/4/2018). Hingga April ini, secara keseluruhan pembuatan proyek LRT telah mencapai 37 persen dan ditargetkan rampung pada pertengahan 2019.

Prasetyo (24), karyawan swasta di kawasan Palmerah, juga mempunyai banyak harapan untuk Jakarta di antaranya pembangunan LRT Cawang-Dukuh Atas dapat segera diselesaikan.

Menurut Prasetyo, pembangunan proyek tersebut berimbas kemacetan. Ia berharap proyek segera selesai agar jalan yang dilaluinya setiap hari tak lagi macet.

Warga yang tinggal di Bekasi itu mengaku merasakan langsung dampak kemacetan di kawasan Cawang setiap hari.

"(Harapannya) ya pembangunan jalan yang dari Cawang tuh enggak kelar-kelar, bikin macet. Apalagi ya. Mungkin Bapak Anies bisa bertanding sama Ibu Susi juga, masak Bapak Sandiaga mulu," kata Prasetyo.

Lestarikan Betawi

Terakhir, Abdul (20), berharap kebudayaan Jakarta bisa bersaing dengan kebudayaan modern.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com