JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menjelaskan alasan perluasan ganjil-genap hingga 15 jam dalam sehari selama Asian Games 2018.
"Kenapa itu (ganjil-genap) sampai malam? Karena pergerakan mereka (atlet dan transportasi umum) itu anytime, bisa kapan saja," kata Bambang saat konferensi pers di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (26/6/2018).
Pihaknya bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak hanya melakukan pengawalan lalu lintas untuk atlet, melainkan juga masyarakat lainnya.
Baca juga: Perluasan Ganjil-Genap, DKI Tambah Shuttle Bus dan Shelter
"Bukan atlet saja yang kami kawal, kondisi lalu lintas dan masyarakat yang ingin menonton atau suporter juga kami perhatikan. Nah, karena itu kenapa (ganjil-genap) sampai malam hari," ujar Bambang.
Agar lebih efektif, perluasan ganjil genap juga akan didukung dua kebijakan lain, yakni penyediaan angkutan umum serta pembatasan lalu lintas angkutan barang golongan III-V.
Untuk angkutan umum, BPTJ telah meyiapakan penambahan unit bus transjakarta menuju venue sebanyak 76 unit, 57 bus dari hotel dan mal, 204 bus khusus wilayah terdampak kebijakan, dan 10 unit bus guna keperluan wisata.
Baca juga: Ganjil-Genap Diperluas, Dishub DKI Ingin Kantor Pemerintahan Bantu Sediakan Kantong Parkir
"Jadi memang fokusnya kami adalah mengoptimalisasi masyarakat menggunakan kendaraan umum bukan pribadi," ucapnya.
Menurut rencana, lalu lintas angkutan barang akan dialihkan dari Cawang-Tomang-Pluit dan Tomang-Kembangan, ke Tol Cawang-Tanjung Priok, Tol Pelabuhan, Tol Cawang-TMII dan ruas Tol Cawang-Cikunir.
Adapun, uji coba tiga paket kebijakan pendukung Asian Games ini akan mulai dilakukan pada 2 Juli 2018 mendatang.
Paket kebijakan berlaku setiap hari pada pukul 06.00-21.00.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.