JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi Go-Jek mengaku senang dengan adanya layanan pembayaran non-tunai dompet digital Go-Pay.
Layanan itu menghindarkan mereka dari order fiktif yang dilakukan konsumen nakal.
Salah seorang pengemudi Go-Jek Ade Maulana menyampaikan, order fiktif kadang-kadang terjadi pada layanan Go-Food.
Baca juga: Go-Jek Buru Dana Segar 1,5 Miliar Dollar AS
Konsumen memesan sejumlah makanan dan memilih opsi bayar secara tunai.
Namun, saat pengemudi Go-Jek mengantarkan makanan yang dipesan ke alamat tujuan, pemesan tersebut tidak ada atau sama sekali tidak merespons.
Pengemudi Go-Jek pun merugi karena mereka sudah membayarkan makanan yang dipesan terlebih dahulu.
Baca juga: Lagi Makan Sate Maranggi, Dedi Mulyadi Diserbu Selfie Ratusan Driver Go-Jek Asal Bandung
"Kalau pakai Go-Pay enak, customer benar. Enggak ada order fiktif, kan, sudah bayar duluan," ujar Ade saat berbincang dengan Kompas.com di Kawasan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/6/2018).
Ade bercerita, temannya sesama pengemudi Go-Jek pernah membelikan pesanan senilai Rp 500.000.
Namun, pemesan itu "menghilang" saat pengemudi Go-Jek tersebut mengantarkan pesanan ke tempat tujuan.
Baca juga: Ekspansi ke Vietnam dan Thailand, Go-Jek Gunakan Nama Go-Viet dan Get
Nomor ponsel pemesan tersebut juga tidak bisa dihubungi.
Hal itu membuat Ade tidak mau menerima order Go-Food dalam jumlah besar, terutama pada malam hari.
"Kemarin teman sudah beliin (makanan) pakai cash, kan, (pemesan) ditelepon enggak aktif. Jadi, saya kalau dapat orderan malam, kalau enggak pakai Go-Pay, enggak mau, enggak berani," katanya.
Baca juga: Go-Jek Resmi Umumkan Ekspansi ke Vietnam dan Thailand
Ucapan Ade diamini Sutardi, pengemudi Go-Jek yang lainnya.
Sutardi juga merasakan adanya kepastian konsumen yang memesan Go-Food.
Dia mengaku pernah menunggu konsumen hingga dua jam untuk mengantarkan makanan dan mengambil uang pengganti ditambah biaya pengiriman.
Baca juga: Ratusan Mitra Pengemudi Go-Jek dan Keluarga Mudik Gratis
"Kalau orderan malam di atas jam 00.00, ada saja tuh customer yang ketiduran. Kalau pakai Go-Pay, kan, enak, kita tinggal gantungin di tempatnya. Saya pernah dua jam menunggu customer karena enggak pakai Go-Pay," ucap Sutardi.
Pengemudi Go-Jek lainnya, Riki, juga merasa terbantu dengan adanya layanan Go-Pay.
Dia tidak perlu repot-repot mencari uang kembalian.
Baca juga: Go-Jek Ditawari Pendanaan Baru Rp 13,8 Triliun?
"Buat kami itu ngebantu. Cairinnya (tarik tunai) juga gampang, masuk ke rekening kita langsung," tutur Riki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.