Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Akun "Ketimbang Ngemis Jakarta" Berharap Bisa Banyak Membantu dan Memotivasi

Kompas.com - 29/06/2018, 22:25 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akun Instagram @ketimbang.ngemis.jakarta telah berumur tiga tahun pada 18 Juni lalu. Pendirinya, Yona Luverina (23), menyadari usia tersebut masih muda.

Meski demikian, Yona berharap, dia dan teman-temannya bisa lebih banyak membantu sosok mulia atau solia lewat akun tersebut.

Sosok mulia yang dimaksud yakni mereka yang memiliki kriteria lansia, memiliki keterbatasan fisik atau kaum difabel, memiliki penghasilan sedikit, banyak tanggungan, dan tidak memiliki tempat tinggal tetap.

Yang paling penting, mereka tidak mengemis meskipun hidup di tengah berbagai keterbatasan.

Baca juga: Akun Ketimbang Ngemis Jakarta, Bukti Anak Muda Tak Melulu soal Lifestyle

"Harapannya, semoga makin banyak kegiatan yang kami hasilkan, makin banyak solia yang terbantu oleh adanya 'Ketimbang Ngemis Jakarta'," ujar Yona, saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (29/6/2018).

Selain itu, Yona berharap, kisah sosok-sosok mulia yang diunggah dalam akun @ketimbang.ngemis.jakarta bisa memotivasi anak-anak muda.

Meskipun sudah lansia dan memiliki banyak keterbatasan, kata Yona, para solia tetap semangat bekerja untuk menafkahi keluarganya.

Kehidupan para solia itu diharapkan menjadi kisah inspiratif bagi anak-anak muda.

Baca juga: Bantu Sosok Mulia Lewat Akun Ketimbang.ngemis.jakarta

"Orangtua yang punya kekurangan saja semangat buat kerja, menghasilkan nafkah buat menanggung kehidupan dia dan keluarganya, kenapa kita yang masih muda, punya fasilitas yang baik, kenapa harus malas-malasan," kata Yona.

Akun @ketimbang.ngemis.jakarta mengumpulkan donasi untuk para sosok mulia. Ada 20-30 orang sosok mulia yang diberikan donasi tiap bulannya.

Masing-masing solia mendapatkan donasi Rp 2 juta. Sosok mulia yang mendapat donasi sebelumnya telah diseleksi terlebih dahulu.

Kompas TV Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menjaring satu orang pengemis yang menggunakan modus berpura-pura lumpuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com