Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Rizal Ramli kepada Warga yang Datangi Rumahnya dengan 5 Kopaja

Kompas.com - 04/07/2018, 13:30 WIB
Nursita Sari,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli kedatangan warga yang mendatangi rumahnya dengan lima Kopaja pada pukul 09.30.

Kedatangan warga itu disambut baik oleh Rizal Ramli. Warga mengeluhkan tentang kenaikakan kebutuhan pokok, Rizal Ramli menceritakan tentang pengalamannya di dunia politik.

"Saya dari muda, dari sejak mahasiswa di ITB, sampai ditangkap sama Pak Harto (Presiden ke-2 Soeharto), dipenjarain 1,5 tahun, itu enggak terima (kebijakan pemerintah). Indonesia itu negara yang paling kaya di Asia, tapi kok 40 persen rakyatnya itu miskin sama nyaris miskin, pas-pasan," ujar Rizal.

Rizal menceritakan hal itu di rumahnya di Jalan Bangka IX Nomor 49R, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).

"Otak kami enggak bisa terima. Hati kami enggak bisa terima. Makanya dari dulu saya berjuang, ditangkap, dipecat, ya kan? Tapi Insya Allah emang jalannya Tuhan," tambah dia.

Rizal juga mengatakan tentang keinginannya maju pada Pemilihan Presiden 2019. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan beberapa tokoh partai politik soal pilpres tersebut. Namun, dia enggan membocorkan dengan siapa dia sudah berkomunikasi.

Sejumlah warga mendatangi rumah mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli di Jalan Bangka IX Nomor 49R, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Sejumlah warga mendatangi rumah mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli di Jalan Bangka IX Nomor 49R, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).
"Sudah ada (komunikasi). Belum bisa dijelaskan (dengan siapa), nanti semua menit-menit terakhir (pencalonan)," ucap Rizal.

Salah satu hal yang akan Rizal lakukan apabila menjadi presiden yakni menangkap 100 orang paling brengsek di Indonesia.

Rizal akan mengirimkan orang-orang brengsek itu ke "Pulau Malaria" yang berlokasi di selatan Kalimantan.

Namun, Rizal belum mau menjelaskan siapa 100 orang paling brengsek itu.

"Saya mau tangkap 100 orang paling brengsek di Indonesia, yang ngerusak Indonesia. Kita akan kirim ke 'Pulau Malaria' yang banyak malarianya."

"Kalau sampai mereka sakit atau meninggal, Rizal Ramli tidak melanggar hak azasi manusia, yang melanggar itu nyamuk malaria," kata Rizal.

Warga pun senang bisa bersilaturahmi dengan Rizal Ramli. Pada pukul 11.00, mereka meninggalkan rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com