Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Demo di Bareskrim Polri Hari Ini, Begini Pengaturan Lalu Lintasnya

Kompas.com - 06/07/2018, 08:34 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, pihaknya akan memberlakukan pengaturan lalu lintas saat demo di depan gedung Bareskrim Polri digelar, Jumat (6/7/2018).

Aksi unjuk rasa tersebut dijadwalkan pukul 13.00.

"Pengaturan lalu lintas telah kami siapkan untuk mencegah kemacetan di sekitar lokasi unjuk rasa sehingga warga dapat melakukan kegiatan seperti biasa," ujar Budiyanto, Jumat.

Baca juga: Jumat, Demo Tolak PJ Gubernur Jabar hingga SP3 Kasus Sukmawati di Bareskrim Polri

Demikian rincian pengaturan lalu lintas yang diterima Kompas.com:

1. Arus lalu lintas dari Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit dialihkan ke kiri ke arah Jalan Juanda.

2. Arus lalu lintas dari Jalan Lapangan Banteng menuju Jalan Veteran dialihkan ke kanan melalui Jalan Pos.

3. Arus lalu lintas dari Jalan Gunung Sahari menuju Jalan Dr Soetoyo diluruskan ke Jalan Senen Raya

4. Arus lalu lintas dari Jalan Senen Raya menuju Jalan Budi Utomo diluruskan ke Jalan Gunung Sahari.

5. Arus lalu lintas dari arah Simpang Lima Senen menuju RSPAD diluruskan ke Jalan Senen Raya-Wahidin.

6. Arus lalu lintas dari Cikini Raya menuju M Ridwan Rais dialihkan ke kanan Jalan Kwitang Raya atau arus lalin dari arah Jalan Kwitang diputarbalikan kembali ke Jalan Kwitang Raya serta dari Jalan Kebon Sirih diluruskan ke Jalan Kwitang Raya.

7. Arus lalu lintas dari arah Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Kebon Sirih atau Tanah Abang.

8. Arus lalu lintas yang datang dari arah Abdul Muis diluruskan ke Jalan Harmoni maupun Fachrudin.

9. Arus lalu lintas dari arah Abdul Muis menuju Jalan Museum diluruskan ke Jalan Fachrudin begitu juga sebaliknya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, aksi tersebut akan digelar oleh Alumni 212.

Baca juga: Mendagri Sebut Pengangkatan Komjen Iriawan Jadi Pj Gubernur Tak Salahi Aturan

Adapun sejumlah tuntutan dalam aksi tersebut adalah penolakan Penjabat Gubernur Jawa Barat Komjen M Iriawan, pengusutan kasus e-KTP, pengusutan kasus Viktor Laiskodat, penangkapan Ade Armando, penangkapan Cornelis, pembebasan Alfian Tanjung, hingga penolakan SP3 kasus Sukmawati Soekarnoputri.

"Kami kemudian buat perencanaan pengamanan dan di dalam pemberitaan itu ada 5.000 orang (peserta aksi) akan datang," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2018).

Ia mengatakan, peserta aksi akan mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, kemudian berjalan menuju Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara.

Mereka juga akan berkumpul di Masjid Istiqlal dan di kawasan Monas.

"Dari kepolisian ada 6.500 personel kami turunkan, gabungan ya. Jadi kami akan amankan kegiatan ini agar masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti biasa dan kegiatan penyampaian pendapat juga bisa dilaksanakan," tutur Argo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com