JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimpor bawang putih dari China untuk menekan harga jual yang selama ini masih tinggi.
Setelah impor, bawang putih bisa dijual ke masyarakat sesuai harga acuan Kementerian Perdagangan yakni Rp 23.000 per kilogram.
"Nanti kalau barang kita datang, pasar mana yang mau ambil, kami kasih harga bagus, dia bisa jual di bawah Rp 23.000, di bawah harga acuannya Kemendag," kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi, Jumat (6/7/2018).
Baca juga: Impor Bawang Putih dari China, Pemprov DKI Ingin Pastikan Harganya Tetap Stabil
Arief mengatakan, selama ini harga bawang putih bisa menyentuh angka Rp 40.000 sampai Rp 60.000 per kilogram.
Berdasarkan pantauan di infopangan.jakarta.go.id, harga bawang putih tertinggi, Jumat ini, Rp 47.000 per kilogram di Pasar Sunter Podomoro, Jakarta Utara.
Harga terendahnya Rp 25.000 per kilogram di Pasar Cipete, Jakarta Selatan, dan harga rata-rata dari seluruh pasar yang dikelola PD Pasar Jaya yakni Rp 32.884 per kilogram.
Baca juga: Impor Bawang Putih dari China oleh BUMD DKI Diyakini Bisa Stabilkan Harga
Arief meminta masyarakat tak berpolemik soal impor bawang putih dari China.
Ia mengatakan, hampir 97 persen bawang putih yang beredar selama ini adalah impor.
Bedanya dengan impor kali ini, DKI wajib menstabilkan harga dan menanam kembali agar tidak tergantung kebijakan impor.
Baca juga: Pemprov DKI Impor 10.000 Ton Bawang Putih
"Karena sudah diberi amanah kepercayaan oleh Mendag dan Mentan, kami akan jaga stabilitas harga pangan di Jakarta," ujar Arief.
Sebelumnya diberitakan, PT Food Station Tjipinang Jaya sudah mendapatkan surat persetujuan impor bawang putih sebanyak 10.000 ton hingga Desember 2018.
Izin impor tersebut diberikan dari rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) sebesar 20.000 ton.
Baca juga: Sandiaga Ingatkan Pedagang Tak Jual Bawang Putih Ilegal
Menurut rencana, bawang putih impor itu mulai tiba pada Juli ini sebanyak 10 kontainer atau sekitar 290 ton. Selanjutnya akan didatangkan secara bertahap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.