Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Terduga Teroris Sebut Benda yang Diamankan Bukan Granat tapi Korek Api

Kompas.com - 10/07/2018, 10:28 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri terduga teroris S, Y (32), membantah suaminya menyimpan barang berbahaya di kamar kontrakan mereka yang berada di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Y mengatakan, benda mirip granat yang disita petugas saat penggeledahan, Senin (9/7/2018) sore, merupakan korek api. Korek api berbentuk granat tersebut dibeli suaminya secara online hanya untuk koleksi.

"Tadi katanya ada granat, itu sebenarnya bukan granat ya. Itu dibeli online, korek api tapi bentuknya granat," ujar Y, saat ditemui di kontrakannya di Kemayoran, Senin malam.

Y mengatakan, petugas sampai berkali-kali menanyakan hal tersebut kepada Y yang saat penggeledahan baru pulang kerja.

Baca juga: Istri Terduga Teroris di Kemayoran Terkejut Suaminya Diamankan Densus

Sementara, busur dan anak panah yang disita merupakan benda yang terkait dengan hobi suaminya. S yang bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan air minum itu hobi memanah jika memiliki waktu luang.

Begitu juga dengan sejumlah senjata mainan dan pedang yang tersimpan di kontrakan. Y mengatakan, senjata tersebut dibelikan untuk anaknya.

Sedangkan golok hanya disimpan untuk berjaga-jaga. "Suami aku kemarin memang pajang golok dari Papua, tapi enggak pernah digunakan. Aku tahu dia koleksi. Ada pisau-pisauan sering dimainkan sama anak aku dan teman-temannya," ujar Y.

Baca juga: Buku Jihad Ditemukan Dalam Penggeledahan Kontrakan Terduga Teroris di Kemayoran

Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful sebelumnya membenarkan Densus 88 Anti Teror mengamankan terduga teroris di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2018). Meski tidak mengetahui dengan pasti jumlah yang dimankan, Saiful mengatakan salah satu terduga teroris yang diamankan tinggal di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Saiful mengatakan, saat penggeledahan di Kemayoran, ditemukan benda mirip mortir, senjata mainan, dan anak panah.

Kompas TV Setiap personel keamanan di setiap daerah dikerahkan jelang pilkada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com