Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri yang Diinspeksi di Daan Mogot Diduga Cemari Kali Mookervart

Kompas.com - 10/07/2018, 14:49 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi menduga industri yang berada di kawasan Daan Mogot yang tengah diinspeksi, selama ini mencemari lingkungan dengan limbah mereka.

"Kali Mookervart itu hitam loh. Kita lihat saja, kan kotor tuh. Berarti ada limbah yang tidak beres dong," kata Rustam, di DPRD DKI Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Menurut Rustam, hitamnya aliran Mookervart disebabkan limbah pabrik-pabrik di sepanjang Jalan Daan Mogot. Ia menyebut, jika pengolahan limbah dijalankan dengan baik, harusnya air yang dibuang ke kali tidak akan berwarna hitam.

Baca juga: Pemprov DKI Kembali Sidak Sumur Resapan, Kali Ini di Kawasan Industri Pulogadung dan Daan Mogot

"Kan harusnya yang dibuang ke kali itu sudah diproses dulu, disaring, baru dibuang ke kali. Tapi, ternyata kalau lihat kondisi seperti itu, berarti ada kesalahan. Itu lah perlunya dilakukan pemeriksaan," ujar Rustam.

Rustam mengatakan, sejauh ini tim pemantau masih bekerja di lapangan. Jika ditemukan kekurangan, maka industri yang bersangkutan akan diperingati dan harus diperbaiki.

Namun, jika ternyata instalasi pengolahan limbah dan sumur resapan tak ada sama sekali, maka industri terancam ditutup.

"Sanksi paling berat ini bisa sampai penyegelan," ujar Rustam.

Baca juga: Sidak Sumur Resapan, Gubernur DKI Minta Pengelola Kawasan Industri Kooperatif

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya kembali melakukan sidak terhadap pengolahan air tanah, sumur resapan, dan instalasi pengolahan air limbah di bangunan-bangunan. Sidak kali ini dilakukan di kawasan industri JIEP Pulogadung dan Daan Mogot.

Pemeriksaan akan dilakukan pada hari kerja mulai 9 Juli sampai 20 Juli. Ada ada 80 gedung yang akan diperiksa di dua kawasan ini.

Rinciannya, 40 gedung di kawasan JIEP Pulogadung dan 40 gedung lainnya di kawasan industri Daan Mogot. 

Kompas TV Pembangunan gedung baik untuk perkantoran mall hingga hotel di berbagai daerah sudah diketahui memang banyak menimbulkan masalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com