Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seragam TNI atau Polri Mudah Ditemukan di Pasar Senen

Kompas.com - 17/07/2018, 16:22 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mencari seragam dan perlengkapan institusi seperti Kepolisian RI (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Jakarta bukan hal yang sulit.

Di Blok III Pasar Senen, di Jakarta Pusat, tepatnya pada lantai I blok III pasar tersebut, agaknya menjadi semacam pusat perdagangan seragam polisi dan TNI.

Sebab, puluhan toko yang berada di sana umumnya menjual perlengkapan dua institusi aparat itu. Berbagai jenis tanda kepangkatan dan topi-topi terpampang di etalase toko.

Kain loreng khas TNI juga dijual di sana. Termasuk perlengkapan lain seperi seragam, sepatu, hingga hal-hal detail seperti tali kur dan sabuk polisi.

Baca juga: Aksi Joseph sebagai Polisi Gadungan di Casablanca Berujung di Tahanan

Syamsul, seorang pedagang menyebut, kualitas barang-barang yang dijual di sana boleh diadu dengan barang asli yang dikeluarkan oleh TNI dan Polri.

"Anggota (TNI dan Polri) kalau cari barang juga di sini sih. Jadi, kualitasnya juga harus dibuat sesama mungkin, biasanya diambil dari Bandung gitu-gitu barangnya," kata Syamsul, kepada Kompas.com, Selasa (17/7/2018).

Dengan menjajakan perlengkapan berkualitas sama dengan yang dikeluarkan TNI atau Polri, Syamsul menyebut harga yang dijual di Pasar Senen terbilang cukup menguras kantong.

Badge tanda kepangkatan saja dijual mulai Rp 150.000 per set. Sedangkan, satu stel pakaian dinas dihargai mulai dari Rp 500.000.

Sementara perlengkapan standar seperti tali kur dibanderol di angka Rp 20.000. Harga yang sama berlaku untuk rompi berwarna terang khas polisi lalu lintas.

Fendi, pedagang lain mengatakan, para pedagang yang ada di sana baru menempati toko mereka sejak Maret 2018 lalu. Sebelumnya, mereka berjualan di bagian Pasar Senen yang kini rata dengan tanah.

Baca juga: Polisi Gadungan di JLNT Casablanca Biasa Beraksi Jelang Maghrib

"Kita di sini juga baru, sebelumnya di gedung lama yang kebakar. Setelah kebakar akhirnya pecah semua mencar-mencar, salah satunya di sini," kata Fendi.

Fendi menyebut, sejumlah toko di sana bukan hanya menjual seragam dan perlengkapan TNI atau Polri. Seragam dan perlengkapan Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Pemadam Kebakaran juga mudah ditemukan.

Sebelumnya, seorang pria bernama Joseph ditangkap polisi karena menjadi polisi gadugan di Jalan Layang Non Tol Casablanca.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Joseph membeli sejumlah perlengkapan polisi dari Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Kompas TV Pelaku yang memiliki obsesi menjadi polisi ini memeras para pengendara yang tidak dapat menunjukan surat-surat berkendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com