Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

E-Ticketing Normal, Antrean Penumpang Stasiun Palmerah Mengular

Kompas.com - 23/07/2018, 19:24 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah perbaikan sistem dilakukan, mesin e-ticketing di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, telah kembali normal Senin (23/7/2018) pukul 14.00 WIB. Namun, antrean penumpang KRL yang membeli tiket Senin sore di stasiun itu dinilai lebih parah dari biasanya.

Pantauan Kompas.com Senin pukul 17.30 WIB, antrean mengular pada tiga titik di stasiun yakni di vending machine, loket, dan tap-in gate elektronik. Baik di vending machine dan loket, antrean penumpang mencapai sekitar 30 orang.

Posisi antrean bahkan sampai berbelok memakan badan jalan sehingga terjadi bentrok dengan penumpang yang ingin memasuki gate elektronik.

Baca juga: Petugas di Stasiun Juanda Ngasong THB demi Kurangi Antrean Penumpang di Loket

Dua dari lima vending machine sempat terlihat dalam perbaikan petugas. Tak perlu waktu lama, mesin bisa langsung digunakan kembali oleh penumpang. 

"Biasanya memang ngantre, tapi enggak seantre ini. Kalau saya karena (kartu bank) flazz-nya lagi habis, jadi beli yang harian dulu," kata Tian, penumpang yang mengantre di antrean loket, Senin. 

Pada pagi hari, dirinya membeli tiket kertas seharga Rp 3.000 dari arah Stasiun Serpong karena adanya perbaikan sistem tersebut. Sore ini ia sengaja tidak membeli tiket kertas karena mendengar kabar perbaikan e-ticketing hanya satu hari. 

"Katanya sore sudah bisa. Ya enggak beli jadinya," ujar dia.

Baca juga: PT KCI: Sejumlah Seri Kartu E-Money Belum Bisa Terbaca di Gate Stasiun KRL 

Sementara itu, Sari, penumpang tujuan Stasiun Sudimara mengatakan, antrean setelah perbaikan sistem ini lebih baik dibanding Minggu (22/7/2018). Sebab, tidak ada kerusuhan atau teriakan penumpang yang protes.

"Ini (antrean) lebih mending dari kemarin yang sampai teriak-teriak. Ini panjang tapi enggak rusuh," kata dia.

 

Sebelumnya, pembaharuan sistem tiket elektronik di semua stasiun se-Jabodetabek sempat membuat antrean penumpang KRL mengular, karena harus mengantre membeli tiket kertas. Senin siang, tiket elektronik sudah bisa digunakan di 79 stasiun se-Jabodetabek.

Kompas TV Hingga Senin (23/7) siang, proses pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik di seluruh stasiun kereta rel listrik masih terus dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com