Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Kartu Bank Belum Dapat Terbaca di "Gate" Stasiun Bekasi

Kompas.com - 23/07/2018, 20:31 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sistem e-ticketing di Stasiun Bekasi belum sepenuhnya normal, Senin (23/7/2018) petang.

Beberapa kartu uang elektronik yang dikeluarkan bank belum bisa terbaca di gate stasiun.

Erdam, petugas di Stasiun Bekasi mengatakan, beberapa kartu uang elektronik bank ada yang bisa terbaca. Namun, ada juga yang belum bisa terbaca di gate.

Baca juga: PT KCI: Sejumlah Seri Kartu E-Money Belum Bisa Terbaca di Gate Stasiun KRL

"Soalnya dari mesinnya, jadi ada (kartu bank) yang bisa (terbaca) ada yang enggak bisa (terbaca), tadi banyak juga yang enggak bisa," kata Erdam kepada Kompas.com, Senin.

Sementara penumpang KRL yang menggunakan Tiket Harian Berjamin (THB) dan Kartu Multi Trip (KMT) sudah bisa digunakan untuk transaksi.

"THB dan KMT sudah bisa, di-refund juga sudah bisa. Cuma kartu bank doang yang belum bisa semua, ada yang bisa, ada yang enggak bisa," ujar Erdam.

Baca juga: E-Ticketing Sudah Normal, Penumpang KRL di Stasiun Juanda Masih Kebingungan

Beberapa pengguna KRL terlihat tidak bisa keluar karena kartu uang elektronik mereka tidak terbaca.

Mereka diarahkan petugas untuk membeli tiket secara tunai sesuai tarif perjalanan pengguna KRL.

"Jadi yang enggak bisa tap out itu kami keluarin dulu orangnya baru bayar tiketnya tunai di loket sesuai tarif perjalanan mereka. Nantinya kartu uang elektroniknya dipotong saldonya sesuai tarif perjalanan di loket stasiun," kata Erdam.

Baca juga: Penumpang KRL Masih Bisa Pakai Tiket Kertas yang Dibeli Saat Pergi

Alfi, salah satu pengguna KRL yang kartu uang elektroniknya tidak terbaca mengaku harus membeli tiket secara tunai di loket.

"Iya belum semuanya bisa. Beberapa kartu uang elektronik belum bisa semua, tetapi ada juga beberapa yang udah bisa," ujar Alfi.

Diketahui, sistem tiket elektronik di Stasiun Bekasi sudah berangsur normal pada pukul 17.00.

Baca juga: Sejumlah Kartu Bank Belum Bisa Dipakai Naik KRL

Sebelumnya, pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik di 79 stasiun KRL sempat membuat antrean panjang penumpang KRL.

Mereka harus mengantre membeli tiket kertas seharga Rp 3.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com