Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ayah Diduga Cabuli Anak Tirinya di Depok

Kompas.com - 23/07/2018, 23:39 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - M (16) diduga menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya, S (50). Pengacara M, Nurhayati Tantri mewakili korban melaporkan tindakan ayah tiri ke Polresta Depok, Jawa Barat, Senin (23/7/2018).  

"Saya datang ke sini untuk meminta polisi segara menangkap S. Kami juga sudah menjalani visum (terhadap korban) dan sudah membuat laporan polisi dan berita acara pemeriksaan," kata Tantri di Polresta Depok, Senin.

Nurhayati mengatakan, kasus pencabulan ini sudah berlangsung 2 tahun sejak 2016 di rumah S di kawasan Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. 

Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Pencabulan Anak di Bawah Umur di Karawang

Ia mengatakan, tindakan S kepada korban baru ketahuan pada Lebaran tahun ini. 

"Korban ini awalnya sudah dilecehkan dari umur 14 tahun dan berlanjut pada Oktober 2016, selang berapa bulan," ucapnya. 

Tantri mengatakan, korban tidak pernah melaporkan perbuatan ayah tirinya itu karena takut sang ibu, D (30), disakiti oleh S.

Baca juga: Lebaran Kembali ke Rumah, Buronan Kasus Pencabulan Anak Ditangkap Polisi

Menurut pernyataan korban, ibunya seringkali dipukuli oleh ayah tirinya.

"Anaknya takut lapor karena takut mamanya disakiti, soalnya setiap hari kena KDRT oleh ayah tirinya. Anaknya lapor juga karena ketahuan ibunya," ujar Tantri. 

Ia mengatakan, ibu korban mendapati pesan dari suaminya kepada anaknya. 

Baca juga: Fraksi PPP Minta Larangan Pencabulan Dipertegas di RKUHP

Kemudian sang ibu memaksa korban menceritakan hal yang sebenarnya terjadi. 

S juga melarang korban berteman dengan laki-laki lain. 

Setelah kasus ini terungkap, korban dan ibunya kabur meninggalkan rumah.

Baca juga: Vonis 9 Tahun Penjara untuk Aa Gatot dalam Kasus Pencabulan Anak

"M kabur bersama ibunya meninggalkan S dan dua anak dari pernikahan S dan D yang masih SD. Sekarang M dan ibunya ada bersama saya di kantor saya," ucapnya. 

Pihaknya berharap polisi segera menangkap dan menahan S. 

Laporan ini diterima dengan laporan polisi nomor STPLP/1841/K/7/2018/PMJ/RESTA DEPOK.

Baca juga: KPAI Minta Polisi Selidiki Dugaan Korban Lain Pencabulan di Cakung

Wakapolresta Depok AKBP Arif Budiman mengatakan, pihaknya segera mengusut kasus ini. 

"Masih nunggu visumnya dulu. Setelah hasil visum keluar baru kami tindak lanjuti," ujar Arif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com