Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Polisi Selidiki Dugaan Korban Lain Pencabulan di Cakung

Kompas.com - 18/04/2018, 18:08 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra, meminta Polres Jakarta Timur melakukan penyelidikan soal dugaan adanya korban lain dalam kasus pencabulan di Cakung.

 

Polisi sebelumnya menangkap IS alias Imam (38), pelaku pencabulan terhadap bocah berusia 8 tahun di daerah tersebut.

Menurut Jasra, meski pelaku sudah ditangkap dan baru satu korban yang melapor, polisi perlu mengembangkan kasus ini karena diduga ada korban lain dalam kasus tersebut.

"Infonya yang beredar ada tujuh (korbannya), tapi yang melapor baru satu. Tapi kemungkinan korban lain cukup ada, seperti kasus-kasus sebelumnya," kata Jasra, saat ditemui di Polres Jakarta Timur, Rabu (18/4/2018).

Baca juga : Polisi Tangkap Pelaku Pencabulan Anak 8 Tahun di Cakung dan Cari Korban Lain

Dia berharap, polisi menyelidi laporan sekecil apapun soal kemungkinan adanya korban lain. Sementara itu, KPAI menurut dia akan melakukan koordinasi dengan pihak rehabilitasi Kementerian Sosial, guna penanganan dan pendampingan terhadap korban.

"Tadi saya sampaikan agar isu ini menjadi perhatian kita semua. Kami juga berkoordinasi dengan rehab anak Kemensos, agar memberikan perlindungan terhadap korban, karena bisa menimbulkan trauma," ujar Jasra.

Imam sebelumnya melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur, Senin (2/4/2018) kemarin, ketika korban sedang bermain dekat rumah pelaku.

Baca juga : Polisi Tangkap Pelaku Persekusi Bocah yang Ditelanjangi di Bekasi

Orang tua korban yang mendengar kesaksian korban, langsung membuat laporan. Tanpa menunggu lama, aparat Polsek Cakung langsung melakukan penangkapan.

Imam dijerat Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2015, mengenai perubahan Pasal 82 Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindugan Anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com