Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pasukan Oranye di Balik Warna-warni Mural Asian Games...

Kompas.com - 26/07/2018, 05:00 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Pasukan oranye lainnya, Muhajar, mengaku kecewa dengan aksi tak bertanggung jawab itu.  "Kami sudah kerja, namanya kami ada seninya, terus dirusak sama orang lain, kan kecewa. Kami berkreasi, dihancurin orang lain, ya kecewa juga," ucap dia.

Para pasukan oranye itu menggambar mural Asian Games di kawasan Kelurahan Pondok Pinang mulai pukul 07.00 sampai 15.00 WIB, sama seperti jam kerja pada biasanya.

Namun, tak jarang mereka melebihi batas waktu kerja karena terlalu asyik menggambar. "Jam kerjanya tetap, kadang-kadang kalau lukis gini lewat (melebihi jam kerja), keasyikan ngecat jadi enggak mikirin jam," kata pasukan oranye yang lain, Yacub.

Saat ditugaskan menggambar mural, pekerjaan sehari-hari membersihkan sarana dan prasarana umum dikerjakan pasukan oranye yang lain. Kuncinya, mereka berbagi tugas.

"Yang bersih-bersih ada (petugas PPSU) yang lain. Kami kan ada 98 PPSU di Kelurahan Pondok Pinang, yang ngerjain mural kira-kira ada 7 orang," tutur Muhajar.

Tak dapat gaji tambahan

Para pasukan oranye yang ditugaskan menggambar mural tidak mendapatkan gaji tambahan. Sebab, jam kerja mereka tetap seperti biasanya, hanya tugasnya yang berubah.

"Enggak (ada tambahan gaji), gaji UMP, Rp 3,6 juta," kata Lurah Pondok Pinang Hendi Nopriyadi.

Hendi menyampaikan, total ada 10 petugas PPSU yang ditugaskan menggambar mural Asian Games. Mereka ditugaskan bergiliran.

Hendi menugaskan pasukan oranye yang memang bisa menggambar atau melukis. "Saya tanya yang bisa ngelukis siapa, masing-masing ada nunjuk, 'Ini jago, Pak.' Ada 10 orang yang bisa lukis. Mereka asyik kan pada hobi, enggak hitung-hitungan," ujar Hendi.

Kompas TV Kegembiraan perhelatan Asian Games tidak hanya dirasakan di Jakarta dan Palembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com