JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Jembatan Gantung, Daan Mogot, Jakarta Barat telah diperbaiki setelah kondisinya yang memprihatinkan viral di media sosial.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (30/7/2018), lubang dan besi jembatan yang keropos tak tampak lagi.
Besi-besi yang rusak telah dilas dan diperbaiki agar pengguna jalan bisa melintas.
Pada bagian pijakan yang sebelumnya berlubang, dipasang besi penghubung yang dilas. Beberapa besi penyangga juga dipasang agar pada bagian bekas lubang bisa aman dipijak.
Baca juga: Bina Marga: JPO yang Memprihatinkan di Daan Mogot Sudah Diperbaiki
Selain itu, bagian jembatan yang putus karena ditabrak truk teronton pada 29 Juli 2017 sudah diperbaiki.
Perbaikan JPO di Jembatan Gantung tersebut dilakukan pada Sabtu (28/7/2018) dini hari oleh petugas Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat.
"Alhamdulillah ya sudah lebih mending, lebih rapi sih. Tapi masih agak hati-hati, lihat sendiri tadi saya masih ngelangkahin (melompati) yang dulu lubang," kata Rosa.
Meski demikian, Rosa masih terbayang-bayang akan pijakan jembatan yang bolong.
Pengguna jalan lainnya, Tamsih, seorang pekerja, mengaku setiap hari menggunakan jembatan tersebut untuk menuju halte transjakarta di tengah-tengah JPO.
Mengingat JPO yang hanya berfungsi satu bagian, Tamsih berhadap agar sisi jembatan yang terputus bisa diperbaiki. Sebab, ia merasakan ada kemiringan pada jembatan sejak ditabrak truk.
"Kayak begini masih harus diselesaikan lihat begini agak miring. Kenapa putus malah dipotong? Bukan cepat diperbaiki. Semoga cepat ya (diperbaiki)," kata dia.
Baca juga: Bina Marga DKI Akan Perbaiki JPO Daan Mogot yang Memprihatinkan
Seorang mahasiswi, Ina, mengaku hampir setahun menggunakan JPO Jembatan Gantung.
Ia menggunakan jembatan tersebut dari indekosnya yang terletak di Kedaung Angke ke halte transjakarta.
"Ya bukan berarti enggak berhati-hati lagi setelah (perbaikan) ini. Di sini tuh sebenarnya agak bahaya dilewati, apalagi kemarin-kemarin sempat ada mobil gede yang nyangkut ke JPO, beko kalau enggak salah," kata Ina.
Mengingat kasus tersebut, ia berharap agar perbaikan juga memperhatikan ukuran mobil yang melintas di kawasan tersebut.
"Kalau mau diperbaiki, mending diukur juga ketinggiannya biar enggak kayak begitu lagi. Kalau satu putus, satu lagi sering kena ya bahaya juga," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.