JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan komputer di Sekolah Satu Atap di Pulau Sebira, Kepulauan Seribu tak digunakan para pelajar di sana.
Sebab, listrik di Pulau Seribu yang hanya menyala pada malam hari. Hal ini terungkap saat pertemuan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dengan warga Pulau Sebira.
"Kami ingin ke depan listrik bisa 24 jam. Bahwa ada bantuan komputer dari Dinas Pendidikan, tapi enggak bisa nyala karena listriknya enggak 24 jam," kata Sandiaga di Pulau Sebira, Senin (30/7/2018).
Baca juga: Dikunjungi Sandiaga, Warga Pulau Sebira Minta Aliran Listrik 24 Jam
Sandiaga langsung menginstruksikan Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad untuk segera mewujudkan listrik 24 jam. Ia tak mau komputer itu sia-sia bahkan rusak.
"Jadi pentingnya itu listrik 24 jam supaya komputer yang sudah disuplai bisa dipakai. Jadi tidak rusak. Komputer kalau enggak dipakai, rusak," kata Sandiaga.
Hingga 2018, sekitar 600 warga masih mengandalkan aliran listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
Warga hanya menikmati listrik dari pukul 17.00 hingga 07.00 setiap harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.