Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Kumuh, Akses Masuk Atlet Asian Games ke Stadion Patiot Candrabhaga Diminta Diubah

Kompas.com - 31/07/2018, 19:19 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto menilai, akses masuk atlet Asian Games di Stadion Patriot Candrabhaga, Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, kumuh.

"Arahnya kalau mau masuk lewat belakang itu kumuh, harusnya lewat depan pintu utama agar lebih bagus," kata Indarto, di Stadion Patriot Candrabhaga, Selasa (31/07/2018).

Indarto menyarankan panitia pelaksana Asian Games, INASGOC, agar merubah jalur akses masuk Asian Games ke Stadion Patriot Candrabhaga dari pintu belakang di Jalan Guntur menjadi lewat Jalan Ahmad Yani atau pintu depan.

Baca juga: 1.400 Personel Gabungan Amankan Laga Sepak Bola Asian Games di Stadion Patriot Bekasi

"Biar para penonton kita saja yang lewat via pintu belakang, masa mereka atlet lihat kondisinya kumuh, kan enggak enak kalau dilihat para atlet atau official negara lain," ujar dia.

Pantauan Kompas.com, jalur masuk stadion dari jalan Ahmad Yani terlihat lebih rapih dibanding akses masuk stadion dari pintu di Jalan Guntur.

Sebab, kondisi Jalan Guntur berlubang dan trotoarnya yang tidak tertata rapih.

Diketahui, Stadion Patriot Candrabhaga di Kota Bekasi menjadi salah satu venue Asian Games 2018. Sebanyak dua grup untuk tim sepak bola akan bertanding di stadion tersebut.

Baca juga: Baru Dibersihkan, Tembok Stadion Patriot Candrabhaga Kembali Dicorat-coret

Dua grup itu di antaranya Grup A tuan rumah Indonesia, Hongkong, Laos, Palestina dan Taiwan, dan Grup B dihuni Thailand, Uzbekistan, Bangladesh dan Qatar.

Sedangkan Tim Nasional Indonesia akan menjalani laga perdana pada 12 Agustus 2018 melawan Timnas Taiwan.

Kompas TV Kurang dari 4 bulan jelang perhelatan Asian Games 2018, renovasi Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat baru mencapai 41%.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com