DEPOK, KOMPAS.com - Baru beberapa hari ditertibkan, pedagang kaki lima (PKL) di kolong flyover Jalan Arif Rahman Hakim, Pasar Kemiri Muka Beji, Depok, berjualan lagi.
Mereka kini kucing-kucingan untuk menghindari petugas Satpol PP.
Linda, penjual cuma di kolong flyover tersebut mengatakan, dirinya bersembunyi saat ada penertiban oleh Satpol PP pada Senin (30/7/2018) kemarin.
“Jadi, kan Senin pembenahannya, Minggu sudah dikasih surat edarannya. Jadi, pas saat pembenahan kami tidak datang,” ucap Linda, yang sudah berjualan lima tahun di lokasi tersebut, Rabu (1/8/2018).
Baca juga: Sopir Angkot di Depok Sebut Pungli Jadi Penyebab Macet Jalan Arif Rahman
Setelah dua hari penertiban atau tepatnya Rabu ini, Linda baru mulai berani berjualan lagi. “Kemarin mau jualan takut diangkut dagangan saya, mau enggak mau harus jualan lagi, siapa yang cari makan buat keluarga saya, emang pemerintah,” kata dia.
Senada diungkapkan, Arisman (17). Pedagang sayur itu mengatakan, tetap berjualan walau tempat dagangannya telah dibongkar.
“Ini saya juga jualannya ngumpet-ngumpet, kalau ada Satpol PP saya tidak jualan. Kalau Satpol PP sudah tidak ada, baru jualan lagi,” ucap Arisman.
Encis (55), pedagang sayuran lain menyatakan tetap berjualan meski ditegur, karena berjualan di kolong flyover itu menjadi satu-satunya mata pencahariannya.
Baca juga: Terminal Depok Ditutup 3 Agustus, Pindah Sementara ke Jalan Arif Rahman Hakim
“Ya mau gimana lagi, kita harus jualan lagi, kan kita cari makan cuma dari sini, kalau tidak jualan di sini gimana kasih makan keluarga,” tambah dia.
Menurut dia, pemerintah harusnya menyiapkan tempat relokasi pedagang bagi PKL di kolong flyover Jalan Arif Rahman.
“Ya dong, harus siapkan relokasinya. Masa aktivitas kita berhenti sampai di sini saja," ucap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.