Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikarantina, Kuda Atlet Asian Games Tak Boleh Bertemu Sembarang Orang

Kompas.com - 03/08/2018, 13:25 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kuda para atlet Asian Games 2018 kini sedang menjalani karantina kesehatan di Arthayasa Stable and Country Club, Limo, Depok.

Selama dikarantina 14 hari, kuda yang akan ditunggangi atlet Asian Games itu tidak boleh dijumpai sembarang orang, selain tenaga medis dan pengurus kuda.

"Belum boleh bertemu dengan sembarangan orang. Makanya petugas yang menanganinya khusus," kata Kepala Lab Balai Uji Standar Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Drh. Sriyanto di Limo, Depok, Jumat (3/8/2018).

Sriyanto mengatakan, ada tim khusus yang menangani 10 kuda kuda atlet Indonesia dan dua kuda atlet Tiongkok selama di karantina. Kuda-kuda tersebut juga diberi sekat agar tidak saling kontak.

Arthayasa Stable and Country Club ditetapkan pemerintah sebagai tempat karantina kuda tunggangan atlet dari negara yang belum mendapat pengakuan dari World Organisation for Animal Health (OIE).

Baca juga: 5 Fakta Equestrian Park Pulomas yang Terbesar di Asia Tenggara

“Kudanya kan berasal dari dua negara berbeda, jadi kita beri sekat supaya mereka enggak bertemu. Karena selama karantina ini kita belum tahu status kesehatannya. Masih kita observasi," ucapnya.

Perbedaan cuaca antar-negara juga menjadi pertimbangan kuda-kuda itu tidak dapat didekati sembarang orang sebelum bertanding.

Kuda ini nantinya memasuki equestrian park Pulomas saat tiga hingga empat hari sebelum bertanding.

"Tiga sampai empat hari sebelum mulai bertanding sudah masuk venue karena harus adaptasi lagi, terlebih masalah cuaca. Kebanyakan kuda juga kan berasal dari Eropa. Jadi ada penyesuaian suhu dan penyesuaian dengan arena di lapangan," Sriyanto.

Baca juga: Jaga Kesehatan Kuda, Venue Pacuan Kuda Pulomas Disterilkan dengan Disinfektan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com